Corporate Action Corporate Action

Fonterra Resmikan Pabrik Perdana Senilai Rp340 Miliar Di Indonesia

Fonterra Resmikan Pabrik Perdana Senilai Rp340 Miliar Di Indonesia

PT Fonterra Brands Manufacturing Indonesia, perusahaan susu asal Selandia Baru meresmikan operasional pabrik pengelolahan dan pengemasan yang perdana dengan nilai investasi Rp340 miliar di Cikarang, Jawa Barat.

20150908_123822_resized

“Pendirian pabrik ini merupakan salah satu investasi terbesar Fonterra di ASEAN dalam kurun 10 tahun ini. ekspansi ke Indonesia sangat diperlukan, sebab Indonesia masuk ke dalam 10 besar pasar terbesa duniar,” ujar Johan Priem, Managing Director Asia, Middle-East, Africa (AsiaMEA) Fonterra.

Dia juga menyatakan bahwa investasi tersebut secara strategis memosisikan Fonterra untuk membantu Indonesia dalam memenuhi permintaan akan nutrisi berbasis susu yang terus meningkat. Menurutnya populasi masyarakat Indonesia sangat besar dengan tingkat ekonomi yang membaik senantiasa mencari alternatif asupan makanan bernutrisi tinggi untuk segala usia. Hal ini semakin meningkatkan pertumbuhan permintaan produk susu sebesar 5% per tahun hingga tahun 2020.

“Untuk mangsa pasar di Indonesia, Anlene untuk segmen susu kalsium dewasa dan manula mencapai 58%. Adapun untuk segmen susu anak dengan merek Boneeto meraih pangsa 12%,” sambungnya.

20150908_125001_resized

Menurut M Ali Nasution, Site Operation Manager PT Fonterra Brands Manufacturing Indonesia pabrik yang memakan waktu selama 11 bulan dalam proses pembangunan ini dengan luas lahan sebesar 2 hektare, mempunyai kapasitas produksi hingga 1.500 ton per bulan untuk merek Anlene, Anmum dan Boneeto. Mengenai bahan baku susunya, sekitar 65% di impor dari Selandia Baru, sedangkan sisanya 35% seperti pengemasan dan gula berasal dari dalam negeri.

Peresmian juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Panggah Susanto. Dalam kesempatan tersebut ia mengungkapkan bila pertumbuhan insdustri pengelolahan susu pada 2014 meningkat menjadi 14% dibandingkan tahun 2013 yang hanya 12%.

Dia mengharapkan dengan kehadiran Fonterra, kedepannya bisa mengedukasi para peternak lokal sehingga bahan baku yang masi diimpor dari Selandia Baru bisa diproduksi langsung didalam negeri, sehingga tidak terus bergantung dari bahan baku impor. Selain itu, ia menggambarkan konsumsi susu per kapita masi sangat rendah yaitu 12,1 liter per tahun.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved