Corporate Action Corporate Action

Ini Agenda Rektor Baru Unika Atma Jaya

Ini Agenda Rektor Baru Unika Atma Jaya

Belum lama ini, Universitas Katolik Atma Jaya memiliki pemimpin baru. Tepatnya pada tanggal 8 Desember 2015, Agustinus Prasetyantoko, Doktor Ilmu Ekonomi dari École Normale Supérieure de Lyon, Perancis secara resmi akan memimpin Unika Atma Jaya untuk periode 2015-2019.

Agustinus Prasetyantoko, Rektor baru Universitas Katolik Atma Jaya periode 2015-2019

Agustinus Prasetyantoko, Rektor baru Universitas Katolik Atma Jaya periode 2015-2019

Prasetyantoko menegaskan, di bawah komandonya Unika Atma Jaya akan berkontribusi pada pendidikan yang dapat membangun kualitas manusia Indonesia yang kompetitif, produktif, berdaya saing dan integritas. Harapannya, dengan proses pembelajaran yang baik bisa turut memberikan kontribusi lulusan yang berkualitas.

“Ada tiga pilar pokok program kerja yang disiapkan dan diimplimentasikan kepada seluruh sivitas akademika Unika Atma Jaya dari dosen hingga karyawan. Yaitu, meningkatkan reputasi akademik, mempercepat transformasi organisasi, dan meningkatkan kepedulian sosial,” jelas Prasetyantoko.

Sebagai solusi persoalan sosial, Unika Atma Jaya juga melakukan pendekatan lewat socio-entrepreneurial atau kewirausahaan sosial. Gabungan bisnis dengan tujuan sosial ini, dinilai Prasetyanto sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

“Oleh karena itu, Unika Atma Jaya terus melakukan upaya progresif untuk menerapkan prinsip keberpihakan pada orang atau kelompok kurang beruntung seturut perkembangan zaman,” lanjut Prasetyantoko.

Sebagai informasi, saat ini Unika Atma Jaya telah membuka kampus ketiga di Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang, yang didedikasikan sebagai Center for Human Development. Sementara kampus di Semanggi didedikasikan sebagai Center for Nation Development, dan kampus di Pluit sebagai Center for Health Development.

Pembangunan kampus di BSD seluas 20 hektar itu, akan menjadi pusat pengembangan yang berfokus pada pembentukan karakter mahasiswa dan mempersiapkan pengembangan diri talenta-talenta muda dari berbagai aspek, termasuk kompetisi global dan multikulturalisme. Kampus ini, juga akan menjadi pusat aktivitas bagi seluruh mahasiswa S1 baik akademis maupun non akademis, seperti unit kegiatan mahasiswa.

Sementara kampus di Semanggi sebagai sentra bisnis Jakarta, akan menjadi pusat pengembangan yang berfokus pada sinergi bisnis pemerintah dan masyarakat. Unika Atma Jaya akan mengembangkan beragam kajian yang relevan dengan sinergi tersebut. Maka, kampus di Semanggi akan dijadikan pusat untuk pengembangan kajian ilmu, lembaga riset, dan studi pasca sarjana.

Sedangkan kampus di Pluit seluas 4,2 hektar, disiapkan untuk pendidikan Ilmu Kedokteran yang unggul, berkualitas, dan bereputasi internasional. Di lokasi tersebut juga terdapat Rumah Sakit Atma Jaya. Sehingga terjadi sinergi antara pembelajaran dan pelayanan di rumah sakit.

Menurut mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya itu, kampus di Slipi akan disiapkan untuk riset ilmiah pada isu kesehatan perkotaan dan pengabdian masyarakat marjinal perkotaan. Selain itu, juga terdapat museum anatomi pertama dan terbesar di Indonesia, yang terbuka bagi semua kalangan untuk belajar secara gratis.

“Melalui tiga pengembangan tersebut, Atma Jaya berkomitmen untuk menjadi universitas yang memiliki keunggulan akademik dan professional selaras dengan karakteristik Universitas Katolik, selalu melakukan interaksi antara iman, ilmu dan kebudayaan Indonesia, serta berwawasan kewirausahaan sosial,” ungkap Prasetyantoko. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved