Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta (Kadin DKI) bekerja sama dengan Organization of Islamic Coorporation atau Organisasi Kerja sama Islam (OKI) akan menggelar pameran dan konferensi Islam-Muslim World BIZ pada 12-16 September 2012 di JCC, Senayan.
Muslim World BIZ merupakan ajang konferensi dan pameran yang diikuti 35 negara peserta OKI. Ini merupakan gelaran yang ke-3 setelah dua kali penyelenggaraan sebelumnya diadakan di Malaysia. Rencananya acara ini akan dibuka oleh Wakil Presiden RI, Boediono dan diharapkan mampu menarik 350 delegasi internasional.
“Akan ada 600 stan dari berbagai sektor, antara lain perbankan, pendidikan, travel, fashion, dll. Kami menargetkan akan ada 70.000 pengunjung yang akan datang,” ujar Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Eddy Kuntadi di Jakarta, Selasa (11/9).
Tujuan dari event ini adalah menjelajahi peluang antara negara-negara muslim. Juga, menawarkan interaksi antara pemerintah, perusahaan dan pelaku bisnis. Selain itu dengan adanya event ini diharapkan mampu mengembangkan kerjasama, merger di industri-industri terkait serta untuk evolusi ekonomi islami global.
Sektor bisnis yang menjadi fokus dalam event kali ini adalah 4F atau Finance, Food, Fashion dan Fundamental Knowledge (basis pendidikan syariah). Selain 4F, Kadin juga berharap bisa menggali peluang bisnis di teknologi dan turisme.
“Di tengah situasi ekonomi barat yang sedang menurun, dengan adanya event ini Kadin memiliki visi untuk menjadikan Indonesia pusat finance, food, fashion dan fundamental knowledge bagi dunia muslim. Kami berharap Indonesia dapat menjadi kekuatan ekonomi yang bisa diandalkan dan diperhitungkan di kalangan komunitas OKI,” katanya.
Eddy menambahkan, saat ini perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara OKI masih didominasi oleh sektor minyak dan gas. Sektor lainnya masih sangat minim. Nilainya di kisaran 20% dari total nilai perdagangan Indonesia secara global. Dengan adanya Muslim World BIZ, diharapkan persentase tersebut bisa bertambah.
“Selain eksebisi dan pameran, akan ada pertemuan-pertemuan, baik antara pemangku kebijakan dan pebisnis. Disediakan ruangan pertemuan one on one untuk membiacarakan bisnis. Target transaksi pada event ini kami harapkan lebih dari US$ 20 juta,” ucapnya. (EVA)