Corporate Action

Kobexindo Optimistis Menjelang IPO

Kobexindo Optimistis Menjelang IPO

Manajemen Kobexindo Optimistis Jelang IPO

Saham PT Kobexindo Tractors bisa menjadi pilihan bagi para investor yang ingin menambah keranjang investasinya. Pada 20 Juni hingga 22 Juni 2012, salah satu pemain utama pengadaan alat berat ini melakukan penawaran umum saham perdananya (initial public offering/IPO). Dilanjutkan dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni 2012.

Sebanyak 858 juta lembar saham dilepas, setara dengan 30% dari modal yang ditempatkan dan disetor. Kobexindo membutuhkan Rp 500 miliar dari IPO. Mayoritas dana yang diperoleh akan digunakan untuk membiayai modal kerja perseroan, sedangkan sisanya untuk membiayai ekspansi cabang dan membayar utang.

Presiden Direktur Kobexindo Tractors, Humas Soputro dalam due delligence meeting, di Jakarta, menjelaskan, sekitar 41 persen digunakan untuk tambahan modal kerja untuk pembelian persediaan alat berat excavator, rigid dump truck dan suku cadang lainnya.

Sekitar 34 persennya digunakan untuk ekspansi kantor cabang di sejumlah wilayah.”Tiga cabang kami di Padang akan diperluas. Kami juga akan membangun lima cabang baru. Yang sudah pasti lokasinya di Makassar, Palembang, yang lainnya ke arah Indonesia Timur atau pusat-pusat pertambangan,” ujar Humas Soputro.

Adapun sekitar 21 persen dana IPO untuk pelunasan utang kepada Bank DBS sebesar US$ 7 juta dan Bank Resona Pardania Jepang senilai US$ 3,5 juta. Sisanya 4 persen untuk tambahan penyertaan modal anak usaha, PT Infraforce Equipment.

Bertindak sebagai penjamin emisi PT Mandiri Sekuritas, PT Lautandhana Securindo dan PT Valbury Asia Securities.

Kobexindo sangat optimis IPO-nya bakal sukses dan harga sahamnya terus naik. Menjawab tantangan di tengah kondisi bursa yang tidak menentu, Humas menjawab dengan penuh keyakinan. “Seperti diketahui, pergerakan bursa kita di bulan Mei ini tidak bagus karena minim sentimen positif. Apalagi market global juga tidak bergairah. Namun kami optimis karena pada Juni nanti laporan keuangan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat sudah mulai rilis. Saat itu biasanya bursa akan membaik. Ditambah lagi, saham-saham perusahaan industri alat berat sebenarnya tidak terlalu terpengaruh terhadap kondisi market global,” jelasnya.

Harga saham Kobexindo nantinya lebih ditentukan oleh industri pertambangan, terutama batu bara. Produksi batubara Indonesia tahun lalu 327 juta ton, bahkan target APBN 2012 sebanyak 450 juta ton. Jelas kebutuhan industri alat berat akan meningkat lagi dari tahun ke tahun. Harga minyak mentah yang terus naik juga mengerek harga batubara ke level yang lebih tinggi. “Ini berdampak positif pada sektor pendukungnya,” katanya.

Tahun 2012 ini diperkirakan penjualan alat-alat berat mencapai kisaran 21 ribu- 23 ribu unit. Bahkan untuk 2012, permintaan alat berat dalam negeri masih tinggi dengan angka perkiraan 25 ribu-27 ribu unit. Penjualan alat berat oleh Kobexindo tahun lalu sebanyak 975 unit dan target tahun ini 1300 unit atau senilai Rp 2 triliun. Market share Kobexindo yakni 6% dengan penjualan terbesar di sektor pertambangan.

Kobexindo merupakan distributor ekslusif Doosan, Tata daewo, NHL dan Jungheinrich. Perusahaan ini juga merupakan pemimpin pangsa pasar excavator kelas menengah.

Saat ini 99 persen mayoritas saham Kobexindo dimiliki PT Kobexindo Investama dan sisanya 1 persen oleh PT Infraforce Equipment. Dalam IPO kali ini perseroan bakal mengalokasikan saham karyawan sebanyak-banyaknya 10 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum. (Lila Intana/EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved