Perusahaan pesawat milik negara, PT Dirgantara Indonesia berhasil memenangi tender pengadaan pesawat di Filipina. Sebanyak dua unit pesawat kecil tipe NC 212i, pesawat yang bisa digunakan untuk keperluan militer dan kargo, ini dihargai masing-masing per unit sebesar sembilan juta dolar. Direncanakan pengiriman pesawat tersebut dilakukan pertengahan tahun 2015.

“Kontraknya dilakukan akhir 2013, namun efektifnya kontrak pada pertengahan tahun 2014. Waktu pengiriman dilakukan setahun setelah waktu efektif kontrak,” ujar Sonny Saleh Ibrahim, Kepala Komunikasi Perusahaan PT DI, saat dihubungi SWA.

Ia juga menambahkan bahwa PT DI dengan Kementrian Pertahanan Filipina menambah enam unit pesawat lagi disesuaikan dengan kesiapan anggaran pihak pengguna.

Selain bekerja sama dengan Filipina, PT DI juga berencana mengembangkan bisnisnya di regional ASEAN. Saat ini, PT DI telah melakukan pembahasan dengan tiga negara ASEAN lain yaitu, Thailand dan Malaysia dan Brunei mengenai kerja sama pengadaan pesawat.

Untuk Thailand, direncanakan dua unit pesawat dengan tipe NC 212i dan NC 235. Sedangkan tipe pesawat untuk Malaysia dan Brunei adalah NC 235 dan NC 295.

Keuntungan PT DI sendiri di tahun 2013 lalu mencapai sekitar Rp 40 miliar. Hasil penjualan yang paling dominan dari PT DI adalah penjualan pesawat yang mencapai sekitar 87 persen. Disusul dua sektor lainnya yaitu penjualan komponen dan jasa perawatan pesawat. Kontrak baru yang didapat dari PT DI sendiri di tahun 2013 mencapai Rp 4,4 triliun sedangkan penjualannya mencapai Rp 3,28 triliun.

PT DI menargetkan di tahun 2014 meningkatakn penjualannya hingga 10 persen dibandingkan tahun lalu. “Kami optimis untuk penjualan pesawat dan komponen naik tahun ini,” ungkap Sonny. (EVA)