Corporate Action

Resmikan TCC Batavia, GWS Ramaikan Bisnis Ruang Perkantoran

 Resmikan TCC Batavia, GWS Ramaikan Bisnis Ruang Perkantoran

Tingginya pertumbuhan akan permintaan ruang perkantoran di Jakarta sejalan dengan berkembangnya kondisi perekonomian nasional. Tingkat okupansi ruang kantor di wilayah Jakarta, khususnya Central Business District (CBD) sebesar 92%, termasuk ruang kantor berpredikat A. Permintaan ruang kantor sepanjang tahun 2012 meningkat hingga 350 ribu meter2 sedangkan penambahan suplai yang ada hanya 277 ribu meter2. Diprediksi, hingga 2013 mendatang dibutuhkan 710 ribu meter2 untuk ruang kantor baru di Jakarta.

Besarnya potensi pasar ruang perkantoran itu tidak disia-siakan oleh PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWS). Developer yang membangun gedung perkantoran TCC Batavia di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat ini menargetkan penambahan 180 ribu meter2 pasokan ruang kantor di wilayah Jakarta Golden Triangle, melalui menara pertama gedung perkantoran TCC Batavia yang resmi beroperasi Desember 2012. Menara pertama itu dinamakan Office Tower ONE setinggi 46 lantai yang menempati lahan seluas 2,2 hektare merupakan bagian pengembangan TCC Batavia tahap satu yang mencakup tiga menara perkantoran dengan skema strata title.

“TCC Batavia merupakan proyek yang dirancang sebagai superblok 7 menara di atas lahan seluas 7,2 hektare) yang mengusung konsep “world class one stop living: working, living, and entertaining” yang menggabungkan aktivitas bisnis, hiburan, akomodasi, dan hunian. Dalam pembangunan TCC Batavia ini, kami menggandeng arsitek dari Singapura, DP Archictects yang telah sukses menangani sejumlah proyek besar seperti Resort World Sentosa, Marina Centre, dan Suntec City,” jelas Harry Gunawan, Presiden Direktur GWS.

Harry mengaku, dalam pembangunan proyek ini, pihaknya memprioritaskan pembangunan yang memperhatikan lokasi, konsep, kualitas, serta environmental, friendly. “Dalam pembangunan kami selalu menerapkan high development investment tetapi low operational cost,” imbuhnya. Dia mencontohkan, salah buktinya dengan menggunakan pendingin ruangan hemat energi jenis water-cooled VRV generasi III dari Daikin, serta menggunakan mesin daur ulang air limbah di mana air hasil pengolahan tersebut dipakai untuk sistim pendingin AC dan pengairan taman di lingkungan TCC Batavia.

Ogishima,Vice President Daikin International, menambahkan, Office Tower One TCC Batavia merupakan menara gedung perkantoran pertama di Indonesia yang menggunakan Watercooled VRV hemat energi tersebut. “Ini merupakan inovasi terbaru dari kami, dari sisi harga lebih tinggi, tetapi running cost yang lebih rendah, yakni 10%-15% dibanding AC jenis air-cooled lain,” katanya.

Gunawan Irvin, Direktur Konsultan Properti Cushman Wakefield, menjelaskan, tingginya minat para perusahaan lokal dan asing untuk berkantor Ofiice Tower ONE TCC Batavia ini karena selain lokasi yang strategis, juga ditunjang dengan konsep TCC Batavia yang akan menjadi a world- class intergrated superblock , terdiri dari hunian apartemen, hotel berbintang lima, entertainment centre atau exhibition hall, dan convention center. Oleh karena itu tepat apabila Office Tower One TCC Batavia dikatakan sebagai a perfect place for your office and your future investment.

Ya, GWS adalah emiten properti yang menggarap proyek TCC Batavia, juga menyertakan kepemilikan saham pada beberapa perusahaan pemegang proyek-proyek properti di Jakarta dan Bandung. Proyek-proyek tersebut antara lain Hotel Emporium (Jakarta Utara), The Peak Apartment (Jakarta Selatan), Kuningan City (Jaksel), Senayan City (Jaksel), Festival Citylink (Bandung), Lindeteves Trade Center (Jakarta Pusat), dan Hotel Holiday Inn Express (Jakarta Utara).

Kinerja keuangan GWS tahun 2011 (audited) meningkat, di mana perusahaan mencetak laba bersih Rp 205 miliar dibandingkan tahun 2010 (audited) yang hanya sebesar Rp 13 miliar. Sedangkan untuk 9 bulan pertama tahun 2012 yang berakhir 30 September 2012 (unaudited), GWS berhasil mencetak laba bersih Rp 336 miliar.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved