Corporate Action

Summarecon Targetkan Dana Rp 1,5 Triliun dari Rights Issue

Summarecon Kerawang, salah satu kawasan mandiri yang dikembangkan PT Summarecon Agung.

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda Persetujuan atas penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada para pemegang saham yang akan dilakukan oleh Perseroan melalui mekanisme penawaran umum terbatas kedua (“PUT II”).

RUPSLB menyetujui penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3.606.695.420 (tiga miliar enam ratus enam juta enam ratus sembilan puluh lima ribu empat ratus dua puluh) saham atau 25% (dua puluh lima persen) dari modal dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham.

Menurut Adrianto P. Adhi, Presiden Direktur Summarecon, jumlah dana yang ditargetkan Perseroan dari PUT II ini sekitar Rp 1,5 triliun dengan harga pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian. “Dalam hal ini pemegang saham mayoritas SMRA telah menyatakan akan ikut mengeksekusi haknya,” katanya.

Adrianto menambahkan, perseroan berencana akan menggunakan dana dari rights issue ini untuk memperkuat struktur permodalan, pembayaran utang dan modal kerja untuk mempercepat pengembangan usaha, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Entitas Anak.

Rights issue ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan Perseroan, sehingga dapat menambah kemampuan untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja dan daya saing Perseroan. “Dengan meningkatnya kinerja dan daya saing Perseroan, diharapkan pula dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang saham Perseroan,” kata Adrianto.

Dengan demikian, kinerja Perseroan di masa mendatang juga akan semakin meningkat seiring dengan berkembangnya skala usaha Perseroan, melalui pengembangan produk-produknya yang inovatif dan berkualitas yang akan meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi seluruh stakeholder.

Tahun ini Summarecon menargetkan Rp 3,5 triliun. Untuk mencapai target itu, Summarecon akan menawarkan produk baru di setiap proyek township yang dimiliki dengan landbank saat ini sekitar 2.000 hektar. “Kami optimis akan lebih baik, terutama dengan adanya program vaksin Covid- 19 serta dukungan regulasi dari Pemerintah, seperti pelonggaran rasio LTV properti dan pencairan KPR inden hingga 100%, serta PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk properti yang ditanggung Pemerintah,” katanya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved