Corporate Action Corporate Action

Targetkan Pertumbuhan 60%, Soechi Datangkan 7 Armada Baru

Targetkan Pertumbuhan 60%, Soechi Datangkan 7 Armada Baru

Pasca menanamkan saham perdananya, PT Soechi Lines Tbk, menargetkan pertumbuhan revenue 60% tahun 2015. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan yang bergerak di bidang transportasi minyak dan gas ini, akan mendatangkan 7 armada baru. Dua kapal akan tiba di tahun ini dan sisanya akan datang di tahun 2015. Soechi mengucurkan dana US$ 80-90 juta yang merupakan 55% dari dana hasil penawaran umum perdana saham.

PT Soechi Lines Tbk

Soechi juga menganggarkan 30% dari dana hasil penawaran umum perdana sahamnya untuk pembayaran pinjaman bank. Pembayaran pinjaman bank yang didahulukan yaitu dalam bentuk rupiah, karena memiliki bunga 13-14%. Pinjaman bank Soechi sendiri per Juni 2014 terhitung US$ 180 juta, yang terdapat di Bank Artha Graha, BCA, dan BII.

Pada pencatatan sahamnya (listing) di Brusa Efek Indonesia (BEI), jumlah saham yang dilepas ke publik melalui penawaran perdananya sebanyak 1.059.000.000 lembar saham atau 15% dari modal ditempatkan. Setelah listing komposisi pemegang saham Soechi menjadi 79,9% PT Soechi Group ; 1,7% Paulus Utomo; 1,7% Hartono Utomo; 1,7% Go Darmadi; 0,07% karyawan, dan 14,93% masyarakat. Harga saham perdana yang ditawarkan adalah Rp550 per lembar saham.

“Harga saham perdana yang ditawarkan dan dibuka sebesar Rp550 per lembar saham, diharapkan akan mendapatkan respon investor yang postif pada hari pertama perdagangannya,” ucap Go Darmadi, Direktur Utama PT Soechi Lines Tbk.

Saat ini jumlah armada yang dimiliki Soechi sebanyak 33 kapal yang melayani pengiriman minyak dan gas skala nasional. Total kapasitas pengangkutan sebesar 1,2 juta Dead Weight Tonnes (DWT). Penambahan 7 armada baru akan menambah pengangkutan 300-400 DWT.

Dengan langkah listing yang diambil Soechi, Pieters Utomo selaku Direktur Shipping PT Soechi mengaku optimis akan mendapatkan respon yang baik dari masyarakat.

“Ini akan bagus ke depannya. Rencana pemerintah untuk pembangun infrastruktur akan memungkinkan kapal-kapal besar masuk ke negara kita. Ditambah lagi dengan adanya asas cabotage yang mewajibkan pengangkutan minyak dan gas dilakukan oleh perusahaan nasional,” tutup Pieters. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved