Corporate Action

Tiga Strategi Kobexindo Tingkatkan Pangsa Pasar

 Tiga Strategi Kobexindo Tingkatkan Pangsa Pasar

Manajemen Kobexindo

Ketatnya persaingan bisnis alat berat tak menyurutkan PT Kobexindo Tractors untuk memasang target tinggi tahun ini. Selama 10 tahun beroperasi, perusahaan itu mengklaim menguasai 39% pangsa pasar alat berat untuk kelas medium di Indonesia. Untuk memperbesar pasar, perusahaan distributor ini menjalankan tiga strategi bisnis. Apa saja?

Pertama, menyediakan berbagai pilihan produk (range product). Misalnya, Excavator, wheel loader, merek Doosan, off road heavy duty truck merek Daewo, Rigid Dump Truck merek NHL, dan eletric lift -truck bermerek Jungheinrich. Mulai dari yang bermuatan 30 ton hingga 50 ton lebih. Saat ini, perusahaan menjadi pemimpin pasar untuk alat berat kelas medium bermuatan 50 ton. Dari sekian banyak merek yang dipasarkan, Doosan, merek asal Korea, menjadi produk yang paling laris dipesan oleh perusahaan pertambangan. Doosan sendiri adalah produsen alat berat terbesar ke enam di dunia dan mempunyai target untuk menjadi tiga besar ditahun 2015.

“Kami akan fokus pada kelas medium terlebih dulu. Meski sudah market leader, kami ingin porsi lebih besar lagi. Setelah posisi sudah aman, barulah kita bermain di kelas berat dan ringan,” ujar Humas Soputro, Presiden Direktur Kobexindo.

Dalam tiga tahun terakhir (2009- 2011), perseroan meraih peningkatan pendapatan bersih sebesar 67% per tahun, Berdasarkan catatan keuangan, di tahun 2009, perseroan meraih pendapatan bersih sebesar Rp 469,2 miliar. Angka pendapatan bersih terus meningkat menjadi Rp 741,7 miliar di 2010, dan Rp1,3 triliun di 2011.

“Rata-rata setiap tahun kita raih pendapatan 67%. Tentu dampaknya ke laba kita yang tumbuh sangat baik,” ungkap Martio Finance & Administration Director Kobexindo

Secara total industri, populasi alat berat saat ini sebanyak 23 ribu unit. Dari total industri itu pangsa pasar Kobexindos sebesar 6%. Sayang, Humas enggan menyebutkan berapa jumlah unit penjualan setiap tahun. “Saat ini kami sedang tahap IPO. Jadi ada regulasi dimana kami tidak boleh membuka soal bisnis lebih dalam. Yang pasti kita the big five di Indonesia,” jawab mantan Direktur Utama United Tractor tersebut.

Kedua, menawarkan produk dan pelayanan yang sesuai dengan ekspektasi konsumen. Contohnya melalui pendirian cabang diluar pulau untuk mengakomodasi permintaan yang sebagian besar masih berada di Kalimantan. Saat ini perusahaan sudah mempunyai sebelas cabang. “Klien yang membeli produk kami merasa puas karena sesuai dengan ekpektasi mereka. Mulai dari layanan perbaikan, ketersediaan suku cadang, hingga waktu pengiriman yang tepat,” klaimnya.

Strategi selanjutnya adalah menawarkan produk yang kompetitif dan tahan lama. Humas mengatakan, Doosan memiliki ketahanan yang lebih lama dibandingkan alat berat merek Jepang dan Amerika Serikat. Untuk kendaraan pertambangan misalnya, Doosan memiliki ketahanan 3-5 tahun. Sedangkan soal harga, merek-merek yang dibawa Kobexindo menawarkan harga yang kompetitif. “Ya, cukup terjangkaulah,” singkatnya.

Perusahaan yang banyak mempekerjakan bekas karyawan UT, Pamapersada dan Trakindo saat ini tengah mengajukan diri untuk bisa melantai ke bursa. Kobexindo menargetkan rencana tersebut bisa terealisasi pada semester kedua tahun ini. “Jika semuanya sudah sesuai dengan rencana, barulah kita bisa buka-bukaan soal nilai dan bisnis lebih mendalam. Yang jelas, banyak target yang kita canangkan tahun ini. Tunggu tanggal mainnya saja ya,” dia menegaskan. (Ario Fajar/EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved