Di awal tahun ini PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA mengumumkan telah mengakuisisi saham PT Sarana Karya. Akuisisi yang dilakukan hari ini menambah portofolio WIKA yang memang bergerak di bidang konstruksi. PT Sarana Karya merupakan sebuah perusahaan yang memiliki binis inti di bidang pertambangan aspal Buton.

WIKA mengakuisisi 100% saham PT Sarana Karya (Persero), yaitu sebanyak 5.000 lembar saham milik pemerintah. Akusisi senilai Rp 50 miliar ini merupakan salah satu startegi pengembangan usaha WIKA. Penandatangan AJB dilakukan oleh Pihak Pemerintah RI yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Investasi dan Sinergi BUMN Kementerian BUMN Herman Hidayat dan Pihak WIKA Direktur Keuangan Adji Firmantoro di Gedung kementerian BUMN Jakarta, Senin (30/12).

Strategi pengembangan usaha ini bertujuan untuk memperkuat lini bisnisnya di bidang konstruksi infrastruktur yang tertuang dalam RKAP WIKA sejak tahun 2012. Rencanya WIKA akan mempersiapkan rencana pembangunan plant pada lahan yang telah dimiliki persoroan.

Lahan seluas 30 hektar di Lawele, Pulau Buton disiapkan setelah berhasil memproduksi ekstraksi aspla buton (bitumen) dalam skala mini plant. Plant ekstrasi bitumen telah didesain dengan kapasitas 50 ribu ton per tahun. Panrik aspal alam ini rencanya akan dibangun dalam 1 tahun dan diharapkan bisa diproduksi mulai tahun 2015.

Permintaan aspal untuk kebutuhan nasional diperkirakan mencapai 1,5 juta metrik ton per tahun yang selama ini dipenuhi dari produksi nasional oleh PT Pertamina sebanyak 400.000 metrik ton per tahun dan sisanya melalui aspal impor, jika aspal produksi nasional dari Pulau Buton dapat diproduksi. (EVA)