
Hasil rapat umum pemegang saham terbatas (RUPST) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) memutuskan untuk membayarkan dividen tunai sebesar Rp 513 miliar atau Rp513 per lembar saham. “Jumlah ini merupakan sekitar 50% dari laba bersih tahun buku 2020. Pembayaran dividen ini akan dilakukan pada tanggal 30 Juli 2021,” jelas Direktur Utama Hafid Hadeli usai RUPST virtual (30/6/2021).
RUPST juga memutuskan untuk menyisihkan Rp10,3 miliar atau 1% dari laba bersih dan menambah cadangan umum sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas. RUPST pun sepakat menunjuk Bayu M. Dayat sebagai Akuntan Publik dan Imelda & Rekan (firma anggota Deloitte Touche Tohmatsu Limited) sebagai Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan untuk tahun buku 2021.
Selain itu, menyetujui pengangkatan kembali seluruh anggota direksi, sebagian anggota dewan komisaris dan sebagian anggota Dewan Pengawas Syariah. Juga, pengangkatan Manggi Taruna Habir selaku Komisaris Independen Perusahaan dan Rini Fatma Kartika sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah Perusahaan, yang akan efekif menjabat setelah lulus Uji Kemampuan danKepatutan dari OJK.
Adapun susunan dewan komisaris dan direksi terbaru adalah:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Yasushi Itagaki
Komisaris merangkap Komisaris Independen: Krisna Wijaya
Komisaris merangkap Komisaris Independen: Manggi Taruna Habir
Komisaris : Eng Heng Nee Philip
Komisaris : Muliadi Rahardja
Komisaris : Congsin Congcar
Dewan Direksi
Direktur Utama : Hafid Hadeli
Direktur : Ho Lioeng Min
Direktu : I Dewa Made Susila
Direktur : Swandajani Gunadi
Direktur : Niko Kurniawan Bonggowarsito
Direktur : Harry Latif
Direktur : Jin Yoshida
Dewan Pengawas Syariah
Ketua : Prof. Dr. Haji Fathurrahman Djamil, MA
Anggota: Dr. Haji Noor Ahmad, MA
Anggota: Rini Fatma Kartika
Adira Finance juga melaporkan penggunaan dana hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan V Adira Finance Tahap I Tahun 2020 senilai Rp1,3 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2020 senilai Rp 200 miliar. Setelah biaya penerbitan, dana hasil dari penerbitan obligasi ini digunakan untuk mendanai pembiayaan baru.
www.swa.co.id