Corporate Action

Bank Mandiri Targetkan Transaksi E-Money Tembus Rp 13 T di 2019

Oleh Editor
kartu e-money

PT Bank Mandiri Persero Tbk menargetkan nilai transaksi layanan e-money hingga akhir 2019 mencapai Rp 13 triliun. Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan target itu mengacu pada pertumbuhan pengguna e-money sebesar 30 hingga 35 persen secara year on year.

“Hingga akhir tahun, kami targetkan nilai transaksi Rp 13 triliun dengan jumlah transaksi 1,1 miliar,” ujar Hery kala ditemui di Plaza Mandiri, Jakarta Pusat, Jumat, 1 November 2019.

Pertumbuhan transaksi e-money ditunjang oleh perluasan layanan dan kerja sama Bank Mandiri dengan merchant-merchant-nya. Saat ini, Hery menyatakan e-money telah membuka kesepakatan bisnis dengan 200 merchant.

Merchant itu meliputi e-commerce, transportasi, makanan dan minuman, hiburan, tempat rekreasi, retail, hingga toko buku. Ia mengklaim potensi transaksi masing-masing merchat mencapai 200-300 ribu transaksi per bulan.

Adapun transaksi terbesar tercatat digunakan untuk lini transportasi. “Sebanyak 80 persen transaksi kami keluar untuk transportasi,” ucap Hery.

Di sektor transportasi, menurut Hery, Bank Mandiri saat ini telah bekerja sama dengan PT Jasa Marga Persero untuk pembayaran e-toll. Kemudian, bank pelat merah itu juga bekerja sama dengan PT MRT Jakarta, PT Transjakarta, dan PT Kereta Commuter Indonesia untuk pembayaran tiket kereta rel listrik.

Transaksi e-money diprediksi tumbuh seiring dengan perluasan kerja sama bisnis Bank Mandiri. Pada 2020 nanti, Hery menargetkan bakal menggandeng lebih dari 200 merchant yang dapat melayani pembayaran e-money.

Selain itu, perluasan kerja sama diharapkan juga dapat memudahkan pengguna untuk mengisi saldo atau top up. Hal ini dapat mendongkrak nilai transaksi e-money.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved