CSR Corner Corporate Action

Cara Shell Fasilitasi Para Pebisnis Muda

Cara Shell Fasilitasi Para Pebisnis Muda

Para wirausahawan muda dengan ide bisnis kreatif dan inovatif saat ini seperti mendapat limpahan perhatian dari perusahan-perusahaan besar yang berkenan menjadi inkubator, salah satunya adalah PT Shell Indonesia. Perusahaan minyak dan gas asal Belanda itu, melalui program Shell Live Wire Business Start-up Award (BSA) membina UMKM yang dibangun oleh anak-anak muda usia 18 – 28 tahun sejak tahun 2003 lalu.

Menurut Anita Setyorini, Social Investment Manager PT Shell Indonesia, setiap tahun pihaknya memilih 15 UMKM dari ratusan proposal yang masuk ke mejanya untuk kemudian mengikuti sejumlah program pengembangan bisnis yang telah mereka siapkan. “Kami memilih yang konsep bisnisnya propektif, matang dan inovatif,” ungkapnya. Anak-anak muda tersebut mengembangkan bisnis dari beragam industri diantaranya kuliner, teknologi informasi, agrikultur, fashion, dan lainnya.

Shell Live Wire IMG20160316131109

Selain mendapat pendanaan untuk memperbesar skala bisnis, melalui Shell Live Wire ini, para finalis diberikan coaching bisnis dan dibantu untuk membuka jaringan pasar sesuai dengan bisnisnya. Pada penyelenggaraan BSA tahun lalu, 4 orang pebisnis muda pemula dari 10 finalis, dinobatkan sebagai pemenang dan mendapatkan pendanaan serta bisnis coaching dimana mereka mendapatkan akses ke pebisnis-pebisnis yang berpengalaman.

Setelah mengikuti program-program tersebut kurang lebih 18 bulan-5 tahun, maka pihaknya akan kembali menseleksi mereka untuk diikutkan dalam ajang yang lebih besar, tingkat internasional, yakni Shell Live Wire International,

“Jadi selama mereka ikut program kami, mereka dinilai dan terus dipantau untuk kemudian kami ikutkan untuk bersaing dengan UKM lainnya dari seluruh dunia,” jelas Anita. Program tersebut menawarkan pengusaha muda yang telah menunjukkan keberhasilan melalui inovasinya untuk membangun usahanya, serta kesempatan menerima investasi hingga US$ 10 ribu.

Para pemenangnya juga berkesempatan masuk ke Shell Live Wire International Hall of Fame yang merupakan kelompok wirausaha terbaik. “Dalam forum itu mereka bisa membuka jaringan atau mitra bisnis dalam skala internasional,” ujar Anita.

Selain itu, sejak tahun 2015 lalu, pemenang BSA juga berkesempatan mengikuti program Let’s Go Trade, yaitu sebuah program yang menyediakan akses pembiayaan kepada para pebisnis muda pemula untuk melakukan perjalanan bisnis ke negara pilihannya. Perjalanan bisnis ini diharapkan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengeksplorasi kemungkinan bekerjasama dengan calon supllier, calon pelanggan, calon distributor dan berbagai tujuan lainnya yang dapat mendorong peningkatan kualitas bisnis mereka.

Tahun 2016 ini, salah satu start-up dari Indonesia yang berkesempatan mengikuti Let’s Go Trade adalah Growbox. UKM asal bandung itu didirikan oleh dua anak muda, Adi Reza Nugroho (27) dan Ronaldiaz Hartantyo (26). Kedua alumni arsitektur ITB itu membuat produk berupa media penumbuh jamur tiram yang unik dan menarik. Media tumbuh jamur yang sudah diisi bibit jamur dikemas dalam kotak kardus yang menarik, dengan begitu siapapun dan dimana pun dapat menumbuhkan dan memanen jamur tiramnya sendiri untuk kemudian dikonsumsi. Bisnis inovatif tersebut berhasil membuat mereka mengantongi investasi sebesar US$ 10 ribu melalui program Let’s Go Trade. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved