Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan otomotif roda dua di tahun 2015 turun sebesar 15,2% dibanding tahun sebelumnya yaitu dari 7,89 juta menjadi 6,69 juta. Sedangkan berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan otomotif roda empat di tahun 2015 juga mengalami penurunan sebesar 16,1% dibanding tahun sebelumnya, dari 1,21 juta menjadi 1,01 juta kendaraan.
Walaupun industri otomotif mengalami penurunan, namun penurunan yang terjadi pada PT Garuda Metalindo Tbk masih berada di bawah penurunan data AISI maupun Gaikindo. Di tahun 2015, perusahaan yang menjadi pemasok komponen industri otomotif roda dua dan roda empat berikut komponennya ini mengalami penurunan pendapatan sebesar Rp103 miliar atau 10,7%. Tercatat di tahun sebelumnya pendapatan Garuda Metalindo adalah Rp 962 miliar, sedangkan di tahun 2015 menjadi Rp 859 miliar.
“Kami lihat beberapa tahun belakang pertumbuhan industri ottomotif sedang turun. Sehingga memengaruhi kami juga. Namun, penurunan yang terjadi kami masih lebih kecil dari industri otomotif. Hal ini dikarenakan kami mendapat kastemer baru dan produk-produk baru dari pelanggan yang ada. Jadi, tidak terlalu drastis turunnya,” kata Ervin Wijaya, Direktur PT Garuda Metalindo.
Sedangkan untuk labba bersih perseroan di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp 17,5 miliar atau 15,2%. Dari yang awalnya Rp 115,2 miliar menjadi Rp 97,7 miliar di tahun 2015. Selama tahun 2015, dana hasil IPO perseroan telah digunakan sebesar Rp 189,5 miliar atau 75,1% dari total dana sebesar Rp 252,3 miliar.
Sesuai dengan komitmen perseroan untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham maka untuk tahun buku 2015, Perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar 60% dari laba bersih perseroan sebesar Rp7.680.310.772.
Agenda besar di tahun 2016 ini adalah mengadakan penetrasi pasar ke global. “Kami juga merencanakan pameran ke luar negeri untuk mendapatkan pelanggan dari sana. Untuk penetrasi global ini sudah kontak dengan industri otomotif luar negeri baik Amerika, Eropa maupun Jepang. Kami targetkan 3 sampai 5 tahun ke depan market share kita 35% dari revenue adalah ekspor,” lanjutnya menjelaskan. (EVA)