Corporate Action Technology Corporate Action

Kerja Sama Telkomsigma – Galasys Hadirkan Platform CLOTA

Kerja Sama Telkomsigma – Galasys Hadirkan Platform CLOTA

Saat ini jumlah turis asing yang berkunjung ke Indonesia dalam setahun mencapai sekitar 10 juta orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1,5 juta turis berasal dari Tiongkok. Besarnya potensi turis China itu mendorong Telkomsigma dan Galasys (perusahaan IT penyedia solusi ticketing dan intelligence tourism di Malaysia) melakukan kerja sama dalam menyediakan solusi Cloud on Live Travel (CLOTA). Sinergi bisnis ini diharapkan bisa membantu pemerintah Indonesia dalam meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman).

“Intelligent tourism berbasis cloud ini dapat juga diimplementasikan bagi pelaku bisnis pariwisata Indonesia untuk aktivitas marketing serta penyelenggaraan sistem e-ticketing. Tujuannya, untuk mempermudah para wisatawan melakukan kunjungan ke obyek-obyek wisata dan theme park yang makin berkembang di Indonesia,” ujar Judi Achmadi, CEO Telkomsigma.

(ki-ka) Sean Seah Kok Wah (CEO Group Galasys); Judi Achmadi (CEO Telkomsigma); Thomas Khew Tuck Seng (Director og Solutions Sdn. Bhd)

(ki-ka) Sean Seah Kok Wah (CEO Group Galasys); Judi Achmadi (CEO Telkomsigma); Thomas Khew Tuck Seng (Director OM Solutions Sdn. Bhd)

Menurut Judi, hasil kerja sama ini bisa melahirkan bisnis e-tourism antara Telkomsigma dan Galasys dengan komposisi kepemilikan saham fifty fifty. Melalui solusi CLOTA nantinya akan menjadi integrator bagi pelaku bisnis pariwisata atau hub agar dapat menjangkau para traveler di seluruh dunia. Menariknya, kini sudah ada tiga mitra bisnis dalam backlog yang tertarik mengimplementasikan CLOTA, yaitu Pemda Sumatera Selatan, Pemda DKI Jakarta dan obyek wisata Candi Borobudur. “Kami targetkan hingga akhir tahun 2016 akan ada 5-10 mitra bisnis yang masuk solusi CLOTA,” Judi menambahkan.

Lantas, mengapa Telkomsigma menggaet Galasys sebagai mitra bisnis? Rupanya, kata Judi, Galasys, dianggap memenuhi kriteria 3C (compentency, customer, coverage). Galasys diharapkan dapat memenuhi syarat itu melalui kompetensi kepemilikan solusi yang proven dan telah memiliki customer based dalam jumlah yang signifikan serta berskala globa. Hingga kini platform Galasys telah diimplementasikan di Jepang, Tiongkok, plus Indonesia. Yang jelas, Galasys sudah merangkul 14 online travel agent di China dan menguasai 95% pasar.

Sementara itu, alasan Galasys menerima pinangan Telkomsigma sebagai exclusive partner di Indonesia, sebagaimana dituturkan oleh Sean Seah Kok Wah, CEO Group of Galasys, bahwa perusahaan dengan bendera PT Sigma Cipta Caraka ini merupakan perusahaan IT terbesar di Indonesia yang memiliki infrastruktur handal untuk data center dan cloud platform yang secure. Pun, Telkomsigma dikenal sebagai perusahaan IT lokal yang membangun solusi berbasis ICT sesuai dengan regulasi pemerintah.

Sean mengklaim, sistem dan platform yang dikembangkan Galasys terintegrasi dengan 14 penyedia layanan tiket wisata, hotel dan penerbangan di Tiongkok. Sementara sistem informasi wisata yang dikembangkan memiliki sekitar 80 juta visitor yang tidak hanya berasal dari Tiongkok , tapi juga Jepang dan Malaysia. “Bersama Telkomsigma, kami dari Galasys akan mengelola customer yang diharapkan akan bertambah dan menjangkau wilayah yang lebih luas,” ucap Sean.

Nah, sebagai pilot project penerapan platform CLOTA adalah Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) dan group Magelang, Jawa Tengah, sehingga tidak perlu mengantri saat beli tiket. Sebab, 12 loket visitor gate di TWCB sudah menggunakan sistem e-ticketing yang dirancang Telkomsigma. Potensi transaksi tiket di TWCB cukup besar karena di masa liburan peak season bisa mencapai nilai transaksi Rp 1 miliar per hari.

Betul, dengan e-ticketing ini, turis dapat memesan tiket masuk secara online, bahkan memilih jadwal seusai keinginan. Inilah salah satu solusi Telkomsigma bidang Sistem Integrasi dan Managed Service yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. “Kerja sama Telkomsigma-Galasys dalam penerapan solusi CLOTA ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah turis asal China dari 1,5 juta orang menjadi 2 juta orang,” Judi berharap. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved