Capital Market & Investment Corporate Action zkumparan

Saham Listing di BEI, Cashlez Incar Pertumbuhan 120%

PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (kode emiten: CASH) resmi mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (04/05/2020). Sampai berita ini naik, saham CASH melesat 9,71% ke level Rp 384 per saham, dari harga IPO yang ditetapkan pada level Rp 350 per saham.

Emiten ke-27 yang melantai di bursa sepanjang 2020 itu melepas 250 juta saham biasa atas nama atau sekitar 17,507% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Setiap saham ditawarkan dengan harga Rp 350, sehingga total dana yang dihimpun CASH mencapai Rp 87,5 miliar. Adapun CASH menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Perseroan juga menerbitkan sebanyak 250 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 21,2% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO disampaikan.

Waran Seri I diberikan secara cuma- cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang satu saham baru perseroan berhak memperoleh satu Waran Seri I di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil penawaran umum perdana saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, di antaranya sekita 61,31% akan digunakan untuk mengambil alih saham PT Softorb Technology Indonesia (STI) sebanyak 1.020 lembar saham atau setara dengan 51,0% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh STI. Sisanya sekitar 38,69% akan digunakan sebagai modal kerja.

“Kami berdiri pada 2015, sejak itu kami selalu berfokus untuk menjadi perusahaan yang mengembangkan produk yang inovatif, aman, dan mudah digunakan oleh merchant kami. Sampai saat ini sudah lebih dari 7.000 merchant yang bekerja sama dengan Cashlez,” ujar Tee Teddy Setiawan, Presiden Direktur PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk saat seremoni virtual pencatatan perdana saham, Senin (04/05/2020).

Teddy menambahkan, lebih dari 7.000 merchants tersebut, 88% di antaranya terdiri dari usaha menengah kecil mikro (UMKM). Untuk akhir tahun ini, jumlah merchant yang bergabung dengan Cashlez diproyeksikan akan mencapai 10.000 merchants.

Sebagai informasi, pendapatan bersih perseroan pada 31 Oktober 2019 sebesar Rp 11,73 miliar. Angka ini meningkat 96,07% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,78 miliar. Peningkatan pendapatan bersih utamanya disebabkan oleh peningkatan volume transaksi yang diproses oleh perseroan. Hingga Februari lalu, volume transaksi Cashlez mencapai Rp 1,3 triliun.

Tahun ini, kata Teddy, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 120%. “Kami optimistis bisa mencapainya karena nantinya pendapatan perseroan juga akan ditopang STI yang telah diakuisisi sebagai anak usaha,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved