Capital Market & Investment

Data, Internet & IT Service Jadi Kontributor Terbesar Pendapatan Telkom

IMG_6415

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berhasil mencatat kinerja yang baik di awal tahun 2016 dengan membukukan pertumbuhan triple double digit dibanding periode yang sama tahun 2015, yakni pendapatan tumbuh 16,6% menjadi Rp 27,54 triliun, EBITDA tumbuh 18,8% menjadi Rp 14,66 triliun dan laba bersih tumbuh 20,2% menjadi Rp Rp 4,59 triliun.

Untuk pertama kalinya segmen Data, Internet & IT Service menjadi kontributor dominan terhadap pendapatan konsolidasi, yakni sebesar 37,4% atau Rp 10,30 triliun. Pencapaian ini lebih tinggi 45,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan yang cukup tinggi pada segmen Data, Internet & IT Service tersebut sejalan dengan tumbuh pesatnya pelanggan layanan broadband, baik fixed broadband maupun mobile broadband Telkomsel Flash. “Kontribusi digital terhadap pendapatan ternyata lebih cepat dari yang ditargetkan,” ujar Alex J. Sinaga, Direktur Utama Telkom.

Dari aspek operasional, Telkomsel memperkuat dominasinya di pasar selular dengan jumlah pelangan 152,6 juta, naik 8,6% dari tahun sebelumnya. Telkomsel telah memiliki 103.289 BTS atau tumbuh 20,9%. 50% dari BTS tesebut adalah BTS 3G/$G sehingga menghasilkan trafik yang meningkat lebih dari 100% menjadi 492,2 petabytes. Pelanggan Telkomsel Flash tumbuh 42,2% menjadi 43,84 juta pelanggan. Pertumbuhan pelanggan mobile broadband Telkomsel ini tidak terlepas dari perluasan layanan 3G/4G. Sementara itu, jumlah pelanggan Fixed Broadband pada kuartal pertama tahun 2016 ini tumbuh sebesar 20,7% menjadi 4,20 juta pelanggan.

Dari sisi ID ring, Telkom memperkuat jaringan fiber backbone yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia. Proyek Sulawesi, Maluku, Papua Cable System telah diselesaikan pada November 2015. Hingga akhir 2015, Telkom telah memiliki 81.895 km jaringan fiber backbone. Sedangkan dari sisi Id access, layanan Triple Play IndiHome yaitu telpon rumah, konektivitas internet, dan tv kabel telah menggaet 1 juta pelanggan. “IndiHome ini akan diperkaya lagi fiturnya sehingga memperkaya hiburan di rumah. Contohnya mengakses Blanja.com sudah bisa langsung diakses melalui IndiHome,” jelas Alex.

Telkom tengah melakukan ekspansi ke 10 negara yaitu Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, Macau, Amerika, dan Arab Saudi. Melalui Telin yang merupakan entitas anak, Telkom bekerja sama dan bergabung dengan perusahaan telekomunikasi global SEA-US (South East Asia –USA) dalam membangun jaringan infrastruktur telekomunikasi internasional. Pembangunan proyek SEA-US ini terhubung dengan proyek SEA –ME-WE (South East Asia – Middle East – West Europe), mellaui sistem komunikasi kabel laut (Indonesia Global Gateaway) yang digelar sepanjang Dumai – Manado.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2015, diputuskan bahwa 22-25% dari revenue akan dialokasikan untuk pengembangan infrastuktur 4G, IndiHome, dan broadband yang berbasis fiber optic. Sedangkan 70% dari 25% tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan digital.

Dengan kinerja keuangan yang positif, tentu saja mendapat sambutan yang positif dari investor pasar modal. Sepanjang tahun 2015, harga saham Telkom meningkat 8,4% jauh di atas pertumbuhan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) yang tumbuh negatif 12,1%. Pada 31 Desember 2015, harga saham Telkom mencapai Rp 3.105 atau meraih kapitalisasi market sebesar Rp 313 triliun. Sehingga Telkom memiliki pangsa 6,7% dari total kapitalisasi Bursa Efek Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved