Capital Market & Investment Corporate Action

Debut Perdana di Bursa, Saham OneMed Naik 14%

Debut Perdana di Bursa, Saham OneMed Naik 14%
Yacobus Jemmy Hartanto, Komisaris OMED. (Tangkapan layar : Vicky Rachman/SWA)

Harga saham PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) atau OneMed terpantau di rentang harga Rp 232-234 pada sesi 1 perdagangan di jam 9.00-9.15 WIB. Harga ini naik sekitar 14-an% dari harga perdana sebesar Rp 204.

Perusahaan di bidang usaha manufaktur alat kesehatan, alat kesehatan elektromedik, alat diagnostik, antiseptik dan disinfektan, serta perbekalan kesehatan rumah tangga ini melangsungkan penawaran umum perdana saham atau intitial public offering (IPO) pada Selasa, 8 November 2022. OneMed melepas sejumlah 4.058.850.000 saham kepada publik. Besaran saham yang ditawarkan tersebut setara dengan 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham.

Direktur Operasi OneMed Leonard Hartanto mengemukakan selama masa penawaran umum di 2 – 4 November 2022, OneMed mendapatkan minat positif dari para investor. “Kami bersama dengan underwriter mematok harga IPO sebesar Rp 204 per saham untuk dalam hajatan IPO. Seluruh saham yang ditawarkan terserap dengan baik, hasil tersebut menunjukkan antusias investor yang luar biasa. OneMed berhasil meraup dana segar sejumlah Rp 828,005 milliar,” ungkap Leonard di Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Leonard menyampaikan IPO ini merupakanaksi korporasi dilakukan untuk mendukung sumber pendanaan dalam pengembangan usaha. Dengan begitu, target OneMed untuk menjadikan produk-produk alat kesehatan buatan Indonesia diharapkan menjadi tulang punggung ketahanan dan kedaulatan kesehatan nasional serta dapat bersaing dengan produk dari luar di tingkat global.

OneMed akan menjajaki peluang merger dan akuisisi di tengah industri peralatan medis Indonesia yang sangat terfragmentasi dan juga mencari kemitraan strategis serta menjalin kerja sama dengan pemain peralatan dan pasokan medis global. “Kami mencari peluang-peluang baru dalam pasar industri alat kesehatan di Indonesia yang sangat beragam. Tentu saja strategi itu juga mempertimbangkan sejumlah kriteria, seperti teknologi yang digunakan, paten dan tingkat keahlian, kemitraan dan aliansi serta peluang akuisisi,” ungkap Leonard.

Berbekal infrastruktur terintegrasi Onemed, pertumbuhan pesat industri alat dan perbekalan kesehatan di Indonesia serta gencarnya dukungan pemerintah kepada produsen dan pemasok alat kesehatan lokal, Perseroan yakin dapat bertumbuh secara berkelanjutan dan menjadi market leader industri dengan mengedepankan nilai-nilai Perusahaan, yakni Terdepan, Kualitas, Inovatif, dan Terpercaya. Sejalan dengan mencari kemitraan strategis, OneMed juga berupaya untuk membuat kontrak lisensi dengan pemegang paten alat kesehatan yang dapat memungkinkan untuk melakukan produksi di Indonesia.

Selain itu, menurut Leonard, tujuan OneMed melakukan IPO adalah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas OneMed agar memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik.

OneMed akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk tiga keperluan. Pertama, sekitar 72,19% digunakan OneMed untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal (capitalexpenditure/capex) dan modal kerja (working capital). Kedua, sebesar 22,87% akan diberikan kepada anak perusahaan, yaitu PT Intisumber Hasil Sempurna Global (IHSG) untuk belanja modal dan modal kerja. Ketiga, sebesar 4,94% diberikan kepada IHSG dalam bentuk setoran modal. Kemudian IHSG akan memberikan kepada anak usaha, yaitu PT Inti Mediacom Retailindo (IMR) dalam bentuk setoran modal untuk belanja modal dan modal kerja.

OneMed pada 31 Mei 2022 mencatat penjualan bersih sebesar Rp 666,68 miliar dengan laba tahun berjalan mencapai Rp 88,92 miliar. Sebagai salah satu pemimpin pasar alat kesehatan di Indonesia dengan portofolio produk yang beragam, OneMed memiliki total aset sebesar Rp 1,44 triliun dan jumlah ekuitas sebesar Rp 1,08 triliun di Mei tahun ini.

Segmen Bisnis

Berdasarkan persentase, segmen yang berkontribusi paling besar pada pendapatan OneMed adalah kategori medical disposable and consumables sebesar 64,6%, disusul antiseptic and dialysis (13,8%), diagnostic and equipment (13,6%), biotechnology and laboratory (4,2%), hospital furniture (2%), dan walking aids and rehabilitation (1,8%). OneMed didirikan oleh dr. Jemmy Hartanto, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan Magister Kesehatan Publik dari Mahawithayalai Mahidol University Thailand, pada 2000 di Jawa Timur. OneMed mulai berproduksi dengan membuat kantong urin, alat tes kehamilan dan produk antiseptik dan desinfektan, seperti alcohol swab, pada 2002.

Seiring dengan berjalannya waktu, perseroan telah berhasil menjadikan OMED sebagai produsen utama produk alat kesehatan di Indonesia dan memiliki jaringan distribusi kesehatan terluas di Indonesia. Salah satu keunggulan perseroan adalah keberagaman produk.

Portofolio produk perseroan yang terdiri dari sekitar 3.200 SKU aktif telah mampu memenuhi berbagai kebutuhan perawatan kesehatan yang mendukung program pemerintah untuk menjadikan seluruh masyarakat Indonesia mampu mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan meningkatkan tingkat kesehatan nasional.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved