Financial Report Capital Market & Investment

Di Balik Kenaikan Penjualan Sritex US$ 572,6 Juta

Di Balik Kenaikan Penjualan Sritex US$ 572,6 Juta

Jajaran Direksi Sritex

Penjualan kotor PT Sri Rejeki Isman Tbk.(Sritex) pada kuartal III tahun 2017 naik 15% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 498,6 juta menjadi US$ 572,6 juta.

Perusahaan juga mencatatkan peningkatan kinerja sektor finansial lainnya seperti laba bersih, kenaikan laba operasional, keuntungan bersih dan kenaikan nilai EBITDA hingga kuartal ketiga tahun ini, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan ini dipicu oleh perbaikan efisiensi produksi perusahaan yang berkontribusi pada peningkatan margin produk. “Penerapan beberapa strategi perusahaan antara lain seperti normalisasi kapasitas produk baru, efisiensi operasional dan produksi, serta inovasi produk bernilai tambah,” ujar Iwan Setiawan Lukminto, Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk

Laporan Investor Update perusahaan yang dikeluarkan hari ini menyatakan bahwa nilai laba bersih perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini meningkat sebesar 14% dari US$ 41,3 juta menjadi US$ 47,2 juta jika dibandingkan periode yang sama tahun kemarin; sedangkan laba operasional perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini juga mengalami peningkatan sebesar 25% dari US$ 79,6 juta menjadi US$ 99,1 juta.

Iwan menjelaskan,peningkatan nilai penjualan perusahaan dipicu oleh peningkatan penjualan perusahaan untuk produk benang, kain dan garmen yang masing-masing mengalami peningkatan sebesar 9%, 26%, dan 20% hingga kuartal ketiga tahun ini.

“PT Sri Rejeki Isman Tbk memfokuskan penjualan pada produk-produk bernilai jual tinggi; sedangkan untuk sektor industri pemintalan lebih difokuskan kepada pemenuhan kebutuhan internal perusahaan untuk produksi pesanan kain dan garmen,” jelasnya.

Menurutnya, kontribusi nilai penjualan produk kain dan garmen perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini memberikan kontribusi sebesar 52% dari total nilai penjualan; kontribusi ini meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sekitar 49%.

“Belanja modal perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini mencapai US$ 22,8 juta, angka ini sudah sesuai dengan target perusahaan yang totalnya mencapai US$ 25 juta untuk 2017,” papar Iwan.

Kinerja positif perusahaan hingga saat ini telah berhasil mencatatkan dua rating internasional masing-masing dari Fitch dengan nilai BB-/Stable dan dari Moody’s dengan nilai B1/Positive. Sedangkan Fitch Indonesia memberikan rating A+/Stable untuk perusahaan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved