Capital Market & Investment

Dorong Bisnis Berkelanjutan, BNI Wujudkan Green Banking

Dorong Bisnis Berkelanjutan, BNI Wujudkan Green Banking
Bank BNI menjadi pionir Green Banking untuk wujudkan bisnis yang berkelanjutan

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus mendukung untuk mewujudkan ekonomi hijau pemerintah dengan terus mendorong ekspansi bisnis berkelanjutan. Perseroan telah menjabarkan komitmen ini dalam 5 pilar keberlanjutan BNI yaitu BNI untuk Indonesia, BNI untuk nasabah, BNI untuk lingkungan, BNI untuk masyarakat, dan BNI untuk pegawai.

Direktur Corporate & International Banking BNI Silvano Rumantir menyampaikan pemerintah menargetkan Indonesia dapat mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060. Sehingga diperlukan komitmen khususnya dari para pelaku industri perbankan guna melakukan transisi yang mengarah pada penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

“Kami akan berupaya untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan ekonomi hijau. Langkah ini pun dilakukan dengan tetap menjaga tren pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih dalam tren pemulihan,” katanya.

Silvano menyampaikan, secara bertahap BNI telah mengkaji upaya pemberian insentif untuk pinjaman portofolio hijau. Contoh nyata yang telah dilakukan BNI adalah dengan meluncurkan pembiayaan bersuku bunga rendah untuk kepemilikan kendaraan listrik.

BNI juga proaktif berkolaborasi dengan PLN dalam penyediaan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Tanah Air. Langkah ini untuk mensukseskan program pemerintah dalam percepatan pembentukan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.

BNI telah mulai menggandeng beberapa korporasi untuk program Sustainability Linked Loan yang digunakan untuk investasi bisnis berkelanjutan nasabah. “BNI tergolong bank di Indonesia yang memberikan perhatian serius terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Beberapa aktivitas yang dilakukan BNI antara lain rehabilitasi lingkungan kawasan pesisir Pantai Anyer, Banten dan hulu Sungai DAS Citarum, Jawa Barat melalui Program pengembangan kebun bibit, melakukan penanaman dan perawatan pohon di area tersebut,” pungkasnya.

Green Economy atau ekonomi hijau digadang-gadang dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Menurut Mantan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, green growth adalah bisnis yang berkelanjutan dan masa depan Indonesia. “Kita enggak bisa lari dari komitmen global untuk mewujudkan net zero emissions,” ujar Bambang dalam IDF 2022 di Bali, Senin (21/11/2022).

Bambang melanjutkan, jika Indonesia ingin serius dalam green economy, maka jangan hanya menjadi konsumen yang baik dan jangan hanya menjadi importir yang baik, tetapi perlu menjadi produsen yang kompeten yang bisa menunjukkan bukti bahwa Indonesia bisa. “Bisa membuat berbagai macam pembangkit listrik atau teknologi yang terkait dengan green economy,” jelas dia.

Terkait ekonomi hijau, baru-baru ini KTT ASEAN dengan Republik Korea juga membahas khusus ekonomi hijau. Dalam kesempatan ini, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa pembangunan hijau dan berkelanjutan menjadi kunci masa depan ASEAN. Pada tahun 2025, ASEAN menargetkan 23% energi terbarukan dan 20% kendaraan berbahan bakar listrik.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved