Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Ekonomi Membaik, Laba Bersih Grup Astra Capai Rp18,9 Triliun

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto

PT Astra International Tbk sepanjang 2017 mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 206,1 triliun atau tumbuh 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara laba bersih Grup Astra meningkat 25% menjadi Rp 18,9 triliun dibandingkan tahun 2016.

“Setelah mencetak kinerja keseluruhan yang baik pada tahun 2017, Grup Astra diharapkan dapat terus diuntungkan dari membaiknya kondisi ekonomi serta stabilnya harga komoditas, meskipun persaingan di pasar mobil akan terus meningkat,” kata Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk dalam keterangan tertulisnya di Jakarta (27/2/2018).

Kinerja Grup Astra mendapatkan keuntungan signifikan dari kembalinya profitabilitas PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) yang berdampak pada peningkatan laba bersih Divisi Jasa Keuangan menjadi Rp3,8 triliun dari sebelumnya Rp 789 miliar.

Selain itu, keuntungan yang lebih tinggi dari bisnis alat berat dan pertambangan meningkat 47% menjadi Rp4,5 triliun yang disebabkan naiknya harga komoditas secara berkelanjutan. Ini juga berdampak positif terhadap kinerja usaha divisi agribisnis dengan laba bersih Rp 1,6 trilliun.

Namun, kontribusi dari bisnis otomotif menurun akibat meningkatnya persaingan di pasar mobil, yang secara keseluruhan tidak menunjukkan pertumbuhan. Kinerja operasional bisnis sepeda motor cukup stabil di tengah menurunnya pasar motor secara total. Adapun laba bersih dari divisi otomotif Astra menurun 3% menjadi Rp 8,9 triliun.

Nilai kas bersih, di luar Grup Jasa Keuangan, mencapai Rp 2,7 triliun pada akhir tahun 2017 dibandingkan nilai kas bersih pada akhir tahun 2016 sebesar Rp 6,2 triliun. Penurunan ini terutamanya disebabkan oleh investasi baru yang dilakukan sepanjang tahun pada jalan tol, properti serta pembangkit tenaga listrik.

Sejalan dengan hal tersebut, utang bersih Astra International mencapai Rp9,2 triliun pada akhir tahun 2017, meningkat dibandingkan pada akhir tahun 2016 sebesar Rp 7,1 triliun. Anak perusahaan Grup Jasa Keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp 46,1 triliun pada akhir tahun 2017, dibandingkan dengan Rp 47,7 triliun pada akhir tahun 2016.

Terkait prospek bisnis di tahun 2018, Prijono mengungkapkan, “Grup Astra diharapkan dapat terus diuntungkan dari membaiknya kondisi ekonomi serta stabilnya harga komoditas, meskipun persaingan di pasar mobil akan terus meningkat.”

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved