Capital Market & Investment

Empat Sentimen Ini Menopang Saham Teknologi Dkk

Empat Sentimen Ini Menopang Saham Teknologi Dkk
GoTo melangsungkan IPO di Bursa Efek Indonesia. (Foto: GoTo).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,1% pada pekan lalu dengan kenaikan tertinggi di sektor consumer non-cyclicals. Untuk kebutuhan trading pekan ini, Mino, Equity analyst PT Indo Premier Sekuritasvmerekomendasikan buy untuk saham-saham non-cylic, cyclic, basic dan technology karena tertopang 4 sentimen.

Keempat penopang pasar saham untuk pekan ini terdiri dari 3 sentimen positif di pekan lalu dan 1 sentimen pekan ini. Ketiga sentimen pekan lalu itu adalah neraca perdagangan, suku bunga acuan BI7DRR dan pertumbuhan kredit, sementara itu pada pekan ini investor masih menunggu rilis FOMC Minutes The Fed.

Terkait neraca perdagangan, Mino menjelaskan laju ekspor pada Oktober naik sebesar 12,3% menjadi US$ 24,81 miliar secara tahunan. Begitu juga dengan impor naik 17,4% atau menjadi US$ 19,14 miliar. Untuk surplus neraca perdagangan di Oktober mencapai US$ 5,67 miliar.”Ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan konsensus yang ekspektasinya hanya di US$4,52 miliar. Tentunya surplus neraca perdagangan ini ditopang oleh sektor non-migas. Dari awal tahun neraca perdagangan 2022 sudah surplus di US$45,52 miliar,” tutur Mino dalam risetnya yang dikutip SWA Online pada Rabu (23/11/2022).

Dia menyebutkan angka ini cukup besar dan akan menjadi sentimen positif untuk Gross Domestic Product (GDP) nasional karena akan tercatat sebagai penambah pertumbuhan ekonomi. Sementara itu terkait suku bunga acuan, Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada 17 November 2022. “Keputusan ini tentu saja untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023,” ungkapnya.

Terkait pertumbuhan kredit, urai Mino, pertumbuhan kredit Oktober 2022 tercatat tumbuh 11,95% yoy yang ditopang oleh peningkatan seluruh jenis kredit di semua sektor. “Pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang berlanjut turut menjadi penopang peningkatan kredit dan pertumbuhan kredit UMKM sebesar 17,50% secara tahunan. Pertumbuhan kredit UMKM ini cukup besar,” sebut Mino.

Menurutnya, pertumbuhan kredit ini sebenarnya menjadi salah satu sinyal atau indikator awal bahwa suatu ekonomi itu sehat atau tidak. Kalau masih tumbuh artinya ekonomi suatu negara itu masih akan positif.

Untuk pekan ini investor akan menanti rilis FOMC Minutes The Fed yang sejatinya berbentuk notula rapat The Fed yang telah dilakukan sebelumnya. Investor menanti apakah The Fed akan mengendurkan kenaikan suku bunganya karena pada rapat The Fed terakhir memutuskan untuk menaikan suku bunga 75 bps menjadi 4%.”Di market saat ini konsensusnya sudah turun, kemungkinan naiknya di 50 bps. Dua bulan terakhir market kita cukup tertekan dengan sikap dari the Fed yang cukup agresif dalam menaikkan suku bunga,” terang Mino.

Jika The Fed hanya akan menaikkan suku bunga di 50 bps maka akan menjadi sentimen yang cukup positif untuk market. Tidak hanya berdampak pada sisi sentimen, tapi juga akan berdampak pada kebijakan BI. Semisal The Fed menaikkan 50 bps, kemungkinan BI akan memutuskan kenaikan 25 bps. Artinya suku bunga di akhir tahun hanya akan di level 5,5%. Ini sinyal yang cukup postif.

Tertopang sentimen positif ini, Mino pun merekomendasikan buy pada saham-saham ini untuk trading hingga 25 November 2022. Saham itu adalah saham sektor non-cylic yaitu PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) pada level support Rp 4.520 dan resistance Rp 4710) serta PT Sido Muncul Tbk (SIDO) pada support Rp 740, resistance Rp 785. Berikutnya saham di sektor cyclic adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) di kisaran support Rp 4.920, resistance Rp 5.125 dan sektor dasar yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) di level support Rp 2.360, resistance Rp 2410. “Untuk saham di sektor teknologi, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di rentang support Rp 212 dan resistance-nya Rp 240,” imbuh Mino.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved