Capital Market & Investment zkumparan

Era WFH, Laba Bersih MTDL Melonjak 10,1%

Susanto Djaja, Presiden Direktur MTDL. (Foto : SWA).

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 94,3 miliar di kuartal I/2020, atau naik 10,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 85,6 miliar. MTDL juga membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 4,9%, menjadi Rp 3,4 triliun dari Rp 3,2 triliun. “Diversifikasi bisnis membuat bisnis Solusi & Konsultasi masih dapat mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 15,4% dan bisnis Distribusi sebesar 1,4% di tengah situasi sekarang ini,” ujar Susanto Djaja, Presiden Direktur MTDL di Jakarta, Selasa (12/5/2020)

Bisnis MTDL semakin dibutuhkan di tengah masa pandemi Covid-19. Dengan dua lini usaha utama di bidang Distribusi Hardware dan Software, dengan lebih dari 100 brand TIK ternama dunia serta lini usaha Solusi dan Konsultasi yang melayani berbagai perusahaan melakukan transformasi digital ke arah industri 4.0, maka tidaklah heran dalam kondisi yang mengharuskan banyak perusahaan menjalankan kebijakan work from home (WFH) membuat kebutuhan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta peralatan yang mumpuni sangat dibutuhkan.

Susanto mengungkapkan produk dan layanan yang disediakan Metrodata sebagai salah satu perusahaan TIK terbesar dan berpengalaman di Indonesia sangat mendukung semua pihak untuk bekerja efektif di rumah maupun untuk mendukung perusahaan tetap beraktivitas meskipun sebagian besar sumber dayanya bekerja di rumah.

Perseroan menyediakan produk-produk IT yang dibutuhkan di tengah masa WFH seperti notebook, printer, switch, access point, cloud computing, dan lainnya. Kebutuhan notebook masih signifikan hingga sekarang, dengan penjualan notebook MTDL berkontribusi hingga 60% dari pendapatan unit bisnis Distribusi.

Randy Kartadinata, Direktur MTDL mengatakan pertumbuhan bisnis tersebut didukung dengan adanya upaya diversifikasi yang dilakukan masing-masing unit bisnis. Unit bisnis Solusi melakukan penjualan kepada berbagai industri sehingga risiko tagihan tersebar luas, dan tagihan kepada industri yang terdampak wabah Covid-19 ini tidak signifikan. Demikian pula, unit bisnis Distribusi melakukan penjualan yang tersebar ke 4 ribu dealer sehingga meminimalkan terjadinya konsentrasi tagihan pada dealer-dealer tertentu. “Selain itu, kami mampu menjaga kelangsungan supply dari inventory di tengah pandemi Covid-19 ini, lebih baik dibandingkan dengan kompetitor kami, sehingga mendukung laba kotor kami yang lebih sehat dibandingkan tahun sebelumnya,” sebut Randy.

Perseroan juga memiliki kondisi keuangan yang sangat sehat lantaran total aset lancar adalah 2,5 kali dibanding kewajiban lancar, sehingga jika diperlukan, perseroan sewaktu-waktu dapat melunasi hutangnya. Sementara itu pinjaman ke bank sangat minimum sebesar Rp 226 miliar dengan rasio hutang terhadap modal (DER) hanya sebesar 0,1 kali sehingga kemampuan pinjaman untuk mengembangkan perusahaan masih terbuka sangat besar.

Susanto melanjutkan bahwa selain memiliki keuangan yang solid,pertumbuhan MTDL turut didukung oleh manajemen yang mengutamakan good corporate governance dalam proses penjualan, pelaksanaan implementasi, dan proses penagihan. “Kami mengandalkan kompetensi karyawan dalam melakukan pekerjaan IT yang dapat dilakukan secara remote (jarak jauh) kepada para pelanggan dan mitra korporasi. Kami juga berkomitmen memenuhi kebutuhan produk-produk IT untuk WFH saat ini, sehingga kepuasan pelanggan mendukung proses penagihan yang terkendali dan on target,” ujar Susanto. Ke depannya, setelah masa sulit ini berlalu, perseroan melihat kebutuhan Solusi TIK untuk mendukung transformasi digital akan semakin dibutuhkan untuk mendukung akselerasi transformasi digital Indonesia.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved