PT Bank Amar Indonesia Tbk membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp19,52 miliar pada periode Januari hingga Maret 2020 ini. Jumlah tersebut tumbuh 144,3% (yoy) dibandingkan Kuartal I-2019 atau dengan perolehan laba sebesar Rp7,99 miliar. Sementara itu, total aset perseroan sebesar Rp3,85 triliun, meningkat 11,57% dari Rp3,45 pada akhir tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan, kenaikan laba tersebut juga diikuti oleh terjadinya peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar Rp199,1 miliar naik 158,4%, dibandingkan tahun lalu sebesar Rp77,5 miliar.

Maria Firani, Corporate Communication Amar Bank, mengatakan, pencapaian keuangan pada Kuartal I/2020 ini merupakan pondasi untuk Amar bank dalam menjalankan bisnisnya di masa pandemi. “Ketahanan likuiditas Amar Bank semakin baik dengan sumber pendanaan yang stabil dan kualitas kredit yang terjaga,” kata dia menambahakn.

Dalam hal pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), perseroan juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 18% dengan nilai Rp2,1 triliun dari Rp 1,8 triliun pada akhir tahun 2019.

Sementara itu, dari sisi pertumbuhan kredit, Bank Amar membukukan pertumbuhan positif dari Rp1,8 triliun pada akhir tahun, menjadi Rp2,2 triliun pada kuartal I ini atau naik sebanyak 20%. “Tercatat rasio Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) Amar Bank berada di angka 44,84% pada kuartal I-2020, meningkat dari 36,24% di kuartal sebelumnya,” kata di menjelaskan.

Sedangkan rasio Liquidity Coverage Ratio (LCR) naik dari 567,9% menjadi 922,37%. Peningkatan LCR menunjukkan bahwa ketahanan likuiditas Amar Bank semakin baik dan jauh di atas ketentuan regulator yang hanya sebesar 100%. Di sisi lain, Rasio Net Stable Funding Ratio (NSFR) turut mencatatkan kenaikan dari 112,34% di Kuartal I/2019 menjadi 133,3% di tahun ini.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id