Financial Report Corporate Action

Bisnis Penyewaan Tower Meningkat, Pendapatan Tower Bersama Capai Rp 781 Miliar

Bisnis Penyewaan Tower Meningkat, Pendapatan Tower Bersama Capai Rp 781 Miliar

home_introduction

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. mencatatkan pendapatan sebesar Rp 781 miliar dan EBITDA sebesar Rp 641 miliar dalam periode Q1 tahu 2014 yang berakhir pada 31 Maret yang lalu. Pendapatan yang diperoleh dari perseroan ini meningkat sebesar 26,6% jika dibandingkan dengan periode Q1 tahun 2013.

Jika triwulan pertama ini disetahunkan, maka total pendapatan Tower Bersama mencapai angka Rp 3.125 miliar atau bisa dikatakan meningkat 16% dibanding periode penuh di tahun 2013. Sedangkan jika EBITDA disetahunkan berdasarkan triwulan pertama mencapai Rp 2.566 miliar atau meningkat juga 16% dibandingkan periode tahun lalu.

“Dalam triwulan pertama 2014, kami terus menunjukkan kemampuan dan kapabilitas eksekusi yang dibuktikan dengan penambahan organik sebanyak 516 site menara build-to-suit,” ujar Hardi Wijaya Liong, CEO PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.

Saat ini perseroan ini telah memiliki 17.222 penyewaan dan 10.572 site telekomunikasi per 31 Maret 2014. Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 9.382 menara telekomunikasi, 1.040 shelter-only, dan 150 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 16.032, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,71.

Hingga kuartal I tahun 2014 ini PT Tower Bersama mencatat total pinjaman sebesar Rp 12.057miliar dan total pinjaman senior sebesar Rp 8.199 miliar. Pinjaman ini dalam mata uang dolar Amerika yang telah dilindungi nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya. Sedangkan perseroan ini juga berhasil mencatatkan saldo kas sebesar Rp 688 miliar, maka total pinjaman bersih menjadi Rp 11.389 miliar dan total pinjaman senior bersih menjadi Rp 7.531 miliar.

Rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA triwulan pertama 2014 yang disetahunkan adalah 2,93 kali dan rasi pinjaman bersih terhadap EBITDA triwulan pertama yang disetahunkan adalah 4,44 kali.

Rasio pinjaman senior bersih (net senior debt) terhadap EBITDA triwulan pertama 2014yang disetahunkan adalah 2,93x, dan rasio pinjaman bersih (net debt) terhadap EBITDA triwulan pertamayang disetahunkan adalah 4,44x. Ini berarti TBIG masih mempunyai ruang untuk pendanaan lebih lanjut berdasarkan rasio yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman perseroan serta obligasi beredenominasi Dollar Amerika dan Rupiah. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved