Financial Report

BSM Catatkan Laba Bersih Rp 181 Miliar di Kuartal II 2017

BSM Catatkan Laba Bersih Rp 181 Miliar di Kuartal II 2017

Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatatkan kinerja laba bersih pada triwulan II 2017 sebesar Rp181 miliar atau tumbuh sebesar 8% dibandingkan Rp167,64 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Choirul Anwar, Direktur BSM, mengatakan, kinerja yang baik itu sejalan dengan implementasi lima strategi utama BSM, yakni pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain, penyelesaian kualitas pembiayaan, peningkatan fee-based income, produktivitas, dan contribution margin.

“Alhamdulillah, strategi yang dijalankan membuahkan hasil,’’ ujar Choirul. Menurutnya, pertumbuhan bisnis yang sustain di antaranya tecermin pada peningkatan aset, pembiayaan berkualitas, dan komposisi dana murah. Per Juni 2017 aset BSM tercatat Rp81,90 triliun atau tumbuh 13,72% dibandingkan posisi Juni 2016.

Sampai dengan triwulan II 2017 BSM berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp58,06 triliun atau tumbuh 10,16% dibandingkan Rp52,71 triliun pada triwulan II 2016. Adapun dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 13,34% menjadi Rp72,30 triliun dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp63,79 triliun. Mayoritas DPK adalah dana murah dengan komposisi sebesar 51,11% yang terdiri dari Giro dan Tabungan.

Meningkatnya pembiayaan berdampak positif pada pendapatan margin dan bagi hasil bersih Bank yang tumbuh 14,05% menjadi Rp3,53 triliun pada triwulan II 2017 dibandingkan Rp3,09 triliun di triwulan II 2016. Lebih lanjut Choirul mengungkapkan, selain penumbuhan bisnis, Manajemen BSM juga fokus pada penyelesaian kualitas aktiva yang ditempuh dengan melakukan restrukturisasi, recovery, serta penerapan monitoring nasabah watchlist secara disiplin dan pengelolaan kolektibilitas 2.

“Dengan fokus tersebut, pada triwulan II 2017 optimalisasi recovery berhasil mencapai Rp251 miliar atau tumbuh 21,91% dibandingkan Rp206,31 miliar periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Choirul.

BSM juga terus memperbaiki kualitas pembiayaan. Hal ini tecermin pada rasio NPF Gross yang turun menjadi 4,85% dari semula 5,58% pada triwulan II 2016. Adapun NPF Nett pada triwulan II 2017 turun menjadi 3,23% dibandingkan triwulan II 2016 yang sebesar 3,74%.

Fee-based income (FBI) sampai dengan Juni 2017 mencapai Rp469 miliar, tumbuh 10,95% dibandingkan posisi triwulan II 2016 yang sebesar Rp423 miliar. BSM saat ini merupakan bank Buku III dengan ekuitas Rp6,57 triliun. Capital adequacy ratio (CAR) terjaga pada level 14,37%, meningkat dibandingkan posisi Juni 2016 yang sebesar 13,69%. Dari sisi efisiensi dengan indikator cost efficiency ratio (CER) pun, BSM membaik, berada di level 52,10%.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved