Financial Report zkumparan

DPK Bank Mandiri Syariah Capai Rp74,75 Triliun

DPK Bank Mandiri Syariah Capai Rp74,75 Triliun

Bank Mandiri Syariah (BSM) mencatatkan hasil kinerja yang positif di Kuartal III 2017. Choirul Anwar, Direktur Financing Risk and Recovery Bank Mandiri, mengatakan, indikasinya dapat dilihat dari pertumbuhan di hampir semua indikator bisnis bank seperti aset, dana pihak ketiga (DPK), pembiayaan, dan kualitas pembiayaan.

Pada kuartal III 2017, Mandiri Syariah membukukan peningkatan DPK Rp74,75 triliun atau tumbuh 13,30% (yoy) dibandingkan posisi Kuartal III 2016 yang sebesar Rp65,98 triliun. Komposisi DPK mayoritas atau 50,75% merupakan dana murah (low costfund). Total dana murah pada bulan September 2017 sebesar Rp37,94 triliun. Pada tahun lalu di periode yang sama komposisi dana murah Mandiri Syariah sebesar 49,15% atau Rp32,43 triliun.

Adapun tabungan tumbuh sebesar 11,84% (yoy) atau meningkat Rp3,07 triliun menjadi Rp28,99 triliun. Untuk giro tumbuh sebesar 37,47% (yoy) atau meningkat Rp2,44 triliun sehingga menjadi Rp8,94 triliun. Sementara deposito secara tahunan tumbuh 9,74% atau tumbuh Rp3,27 triliun menjadi Rp36,81 triliun.

Lebih jauh Choirul mengungkapkan, perusahaan mengandalkan produk tabungan baik Tabungan Mandiri Syariah dan Tabungan Mabrur (haji) untuk produk dana murah. Tahun ini terdapat penambahan rekening DPK baru mencapai 530 ribu rekening sehingga menjadi 7,02 juta rekening sampai dengan Kuartal III 2017. ‘’Biaya dana kami juga relatif tidak terlalu tinggi karena relatif setara dengan bank-bank besar,’’tuturnya.

Menurutnya, peningkatan DPK mendorong kenaikan total aset Mandiri Syariah yang per September 2017 tumbuh 13,26% (yoy) menjadi Rp84,09 triliun dari Rp74,24 triliun per posisi September 2016.

Adapun dari sisi pembiayaan, sampai dengan Kuartal III 2017 Mandiri Syariah berhasil menyalurkan sebesar Rp58,72 triliun atau tumbuh 10,28% dibanding Rp53,24 triliun pada September 2016. Penumbuhan pembiayaan tersebut tetap diimbangi dengan perbaikan kualitas pembiayaan yang tercermin dari penurunan NPF Nett turun dari 3,63% menjadi 3,12%. FDR Mandiri Syariah 80% atau sesuai ketentuan OJK.

‘’Tahun 2017 sejalan dengan kondisi perekonomian nasional, kami fokus di retail dan korporat terutama infrastruktur dengan skim atau akad syariah’’ ujarnya,

BSM juga fokus menyediakan pembiayaan untuk infrastuktur dengan akad syariah untuk pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan, jaringan listrik, pelabuhan, bandara, dan lainnya yang saat ini sedang gencar dilakukan. Sampai September 2016 pembiayaan ke sektor infrastruktur mencapai Rp5,56 triliun, tumbuh 65% dibanding September 2016 yang sebesar Rp3,38 triliun.

Di sisi lain, perusahaan tetap mendukung penumbuhan segmen Usaha Kecil dan Mikro (UKM) dengan menjaga portofolio pembiayaan di segmen tersebut sesuai ketentuan OJK sebesar 23%. Untuk penumbuhan usaha mikro, Mandiri Syariah akan bekerjasama dengan beberapa lembaga termasuk melalui program digital banking di Tokopedia.

“Pembiayaan infrastruktur dan UKM adalah bentuk support kami untuk penumbuhan ekonomi negeri,” tegasnya,

Adapun pertumbuhan pembiayaan sampai dengan Kuartal III 2017 sebesar 10,28% (yoy) ditopang oleh retail banking (termasuk pawning, consumer, serta Usaha Kecil dan Mikro) yang tumbuh 9,59% semula Rp30,35 triliun menjadi Rp33,26 triliun, dan segmen wholesale (Korporat dan Komersial) tumbuh 11,20% (yoy) menjadi Rp25,45 triliun dari semula Rp22,89 triliun per posisi September 2016.

Peningkatan pembiayaan berdampak pada pertumbuhan margin bagi hasil bersih sebesar Rp544 miliar atau tumbuh 18,77% (yoy) menjadi Rp3,44 triliun. Choirul mengungkapkan dengan perkembangan yang sangat positif tersebut, laba operasional Mandiri Syariah meningkat Rp534 miliar atau tumbuh 46,81% menjadi Rp1,68 triliun. Laba bersih yang dapat dihimpun sebesar Rp261 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 6,04% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan kinerja tersebut,pihaknya telah memberi kontribusi pada masyarakat di sekitar kantor cabang melalui program Mengalirkan Berkah dalam bentuk renovasi tempat ibadah, tempat pendidikan dan beasiswa kepada siswa tidak mampu. Hingga September sudah 300 kantor cabang menyalurkan bantuan tersebut dengan nilai sekitar Rp15 miliar. Program tersebut di luar zakat perseroan yang dikeluarkan sebesar 2,5% dari laba perusahaan.

Mandiri Syariah saat ini merupakan bank Buku III dengan ekuitas Rp6,65 triliun. Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 14,92% mengalami peningkatan sebesar 1,42% dibandingkan periode sebelumnya sebesar 13,50%. Dari sisi efisiensi dengan indikator CER pun Mandiri Syariah membaik yang berada di level 53,45%.

Choirul menambahkan walaupun masih terdapat tantangan kondisi makro ekonomi, Mandiri Syariah akan terus mempertajam target segmen, memperbaiki bisnis model dan penyempurnaan kualitas layanan. Ia berharap meningkatkan Fee Based Income dari transaction banking dan e-channel baik melalui ATM di mana nasabah dapat menarik tunai di ATM Mandiri tanpa biaya, CMS, netbanking dan layanan mobile banking.

Per September 2017 transaksi melalui e-channel mencapai 55,19 juta, naik dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya dengan 52,28 juta transaksi.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved