Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Kuartal III/2019 Laba Bersih Emdeki Utama Naik 6%

PT Emdeki Utama Tbk, perusahaan publik bidang industri Kalsium Karbida atau karbit yang digunakan untuk pembuatan gas acetylene (C2H2), yaitu gas untuk memotong dan mengelas besi dan baja pada industri perkapalan, pertambangan, karoseri mobil serta industri kecil.

“Emdeki Utama memiliki brand awareness dan kualitas produk yang telah terbukti selama 30 tahun. Jaringan distribusi yang efisien didukung oleh pemegang saham dan manajemen dengan rekam jejak yang baik dalam dunia bisnis nasional dan internasional,” ujar Hiskak Secakusuma, Presiden Direktur PT Emdeki Utama, usai RUPSB di Jakarta (26/11/2019).

Ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan global saat ini membayangi pertumbuhan dari negara-negara mitra dagang utama diproyeksikan melambat.

Risiko negatif terhadap prospek pertumbuhan Indonesia juga memengaruhi kinerja penjualan Emdeki Utama pada tahun 2019 ini. Kinerja Kuartal III 2019 mencatatkan total volume penjualan Kalsium Karbida sebesar 16.688 ton, dan sampai dengan akhir tahun 2019 diproyeksikan mencapai 20.246 ton. Jumlah itu turun 24% dari penjualan tahun 2018. Penurunan terbesar adalah dari penjualan ekspor sebesar 71% yaitu 7.278 ton tahun 2018 menjadi 2.106 ton tahun 2019.

Akan tetapi, mengingat nilai perolehan ekspor tidak memberikan keuntungan yang baik terhadap laba, perseroan justru mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal III 2019 sebesar 6,03% yaitu dari Rp29,322 miliar tahun 2018 menjadi Rp31,091 miliar pada 2019. Sedangkan pada akhir tahun 2019, laba perseroan diproyeksikan meningkat 26,6% menjadi Rp42,79 miliar dari tahun 2018 sebesar Rp 33,78 miliar.

IPO Emdeki Utama direncanakan untuk pengembangan dan diversifikasi usaha, yaitu memproduksi Carbide Desulphuriser sebagai pengembangan usaha dan High Grade Ferro Silica untuk digunakan oleh industri baja nasional sebagai diversifikasi usaha.

Saat ini, pembangunan pabrik Carbide Desulphuriser tahap I telah selesai dibangun di Gresik pada akhir September 2019 dan memasuki tahap produksi percobaan. Untuk pabrik Carbide Desulphuriser Tahap II di Cilegon-Banten dipertimbangkan untuk ditunda, menunggu perkembangan positif pabrik baja di wilayah Cilegon.

Rencana pembangunan pabrik Ferro Silica di Gresik dengan kapasitas 7.000 ton per tahun perlu ditunda, karena berdasar kondisi terakhir, untuk proyek Ferro Silica perlu penelaahan lebih lanjut karena berdasarkan data terakhir dan ramalan para ekonom dunia akan terjadi perlambatan ekonomi.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang lalu, disebutkan bahwa perseroan akan melakukan pembayaran dividen dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

Berkaitan dengan ini, mengingat investasi proyek baru masih terkendala yang menyebabkan perusahaan belum membutuhkan dana tunai tambahan, maka setiap tahun selama investasi belum bisa dilakukan, Direksi akan mengusulkan kepada RUPS agar hampir 100% laba bersih tahun yang bersangkutan dibagikan sebagai dividen (setelah dikurangi cadangan wajib).

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved