Financial Report

Kuartal III 2021, Bank BTN Bukukan Laba Rp 1,52 triliun

Kuartal III 2021, Bank BTN Bukukan Laba Rp 1,52 triliun
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo (tengah) bersama direksi Bank BTN disela-sela Paparan Kinerja Keuangan Bank BTN per 30 September 2021 di Jakarta, Kamis (21/10).

Kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) kian moncreng hingga semester III 2021. Hal ini tercermin dari sisi penyaluran kredit, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan laba bersih. Hal ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI) yang mengeluarkan berbagai kebijakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sehingga membuat industri perbankan dan sektor properti kembali menggeliat.

Dalam paparan kinerja keuangan Bank BTN per 30 September 2021, Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menuturkan sepanjang Januari-September 2021, Bank BTN berhasil membukukan laba bersih Rp 1,52 triliun atau meningkat 35,32% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,12 triliun. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit serta efisiensi biaya dana atau Cost of Fund (CoF).

Haru Koesmahargyo Direktur Utama Bank BTN.

Diakui Haru, pada periode yang sama Bank BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp270,27 triliun per 30 September 2021 atau naik 6,03% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp254,91 triliun. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit Bank BTN dengan kenaikan sebesar 11,74% yoy menjadi Rp129,98 triliun pada 30 September 2021. Kenaikan penyaluran KPR Subsidi tersebut membuat Bank BTN masih mendominasi pangsa KPR Subsidi sebesar 86%. Sedangkan KPR Non Subsidi juga turut menunjukkan kenaikan di level 2,11% yoy menjadi Rp81,88 triliun per 30 September 2021.

Di segmen non-perumahan, kredit konsumer dan kredit korporasi juga menunjukkan pertumbuhan positif di level masing-masing sebesar 21,28% yoy menjadi Rp5,79 triliun dan 89,77% yoy menjadi Rp12,15 triliun per 30 September 2021. “Pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN juga berada di atas rata-rata penyaluran kredit perbankan nasional. Pertumbuhan kredit yang disalurkan industri perbankan nasional hanya naik di level 2,21% per September 2021,” kata Haru.

Selain itu pada kuartal ketiga tahun ini, Bank BTN berhasil meningkatkan komposisi dana murah (Current Account and Saving Account/CASA). Dari total DPK yang mengalami kenaikan 6,56% yoy menjadi Rp 291,26 triliun per September 2021, komposisi dana murah mengalami peningkatan menjadi 41,53% dari 36,96% di periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun giro dan tabungan mengalami pertumbuhan sebesar masing-masing 16,81% dan 24,55% yoy.

Dari sisi kualitas kredit juga terus menunjukkan perbaikan hampir di seluruh segmen. Per 30 September 2021, Non-Performing Loan (NPL) gross Bank BTN berhasil ditekan menjadi 3,94% dari 4,56% di periode yang sama tahun sebelumnya.

Diakui wHaru, tumbuhnya sektor properti termasuk pembiayaan perumahan juga tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah yang sukses melakukan program vaksinasi nasional dan memberikan stimulus untuk mendorong pemulihan ekonomi. Adapun, stimulus yang diberikan pemerintah seperti insentif PPN 0% untuk sektor properti dan kebijakan dana PEN yang ditempatkan di perbankan nasional termasuk Bank BTN telah membuat permintaan pembiayaan rumah meningkat. “Dari dana PEN yang ditempatkan pemerintah sebesar Rp35 triliun, Bank BTN sudah menyalurkan dalam bentuk kredit termasuk KPR Subsidi, KPR Non-Subsidi, kredit ke UMKM, kredit konstruksi, kredit BUMN, dan kredit lainnya senilai total 93,44 triliun,” katanya.

Kinerja positif Bank BTN saat ini juga menandakan keberhasilan transformasi yang dilakukan manajemen seperti sentralisasi proses kredit dan digitalisasi. “Kami optimis kinerja yang positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2021 dengan berbagai inovasi dan transformasi bisnis yang dilakukan Bank BTN,” kata Haru.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved