Financial Report

Laba PLN Terperosok 90,84%

Laba PLN Terperosok 90,84%

PT PLN Persero sepanjang Januari-September 2012 mencatat penurunan laba sebesar 90,84% menjadi Rp 865,092 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp 9,452 triliun.

Berdasarkan publikasi resmi perseroan, Senin (19/11), anjloknya laba perseroan disebabkan oleh kerugian kurs sebesar Rp 9,164 triliun per 30 September 2012. Selain itu, beban keuangan PLN kian membengkak. dari 38% dari Rp 12,613 triliun pada eptember 2011 menjadi Rp 17,413 triliun dalam sembilan bulan tahun ini. Penghasilan bunga BUMN kelistrikan tersebut juga tergerus 33,72% menjadi Rp302,279 miliar.

Sepanjang sembilan bulan ini juga terjadi peningkatan biaya bahan bakar dan pelumas naik sekitar 3,75%. Dari Rp 96,816 triliun per September 2011, menjadi Rp 100,450 triliun per September 2012. Pembelian tenaga listrik turut melonjak sebesar 129,1% menjadi Rp 1,986 triliun. Sehingga beban usaha meningkat 8,67% menjadi Rp 145,764 triliun per September 2012 dari Rp134,134 triliun periode yang sama tahun lalu.

Kendati demikian, PLN masih mampu mencatat pendapatan usaha sebesar 11,96% menjadi Rp 170,601 triliun per September 2012, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 152,369 triliun. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari penjualan tenaga listrik dengan pertumbuhan 10% menjadi Rp 93,787 triliun. Sementara itu, aset PLN tercatat sebesar Rp 528,095 triliun. (Lila Intana)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved