Financial Report Corporate Action

Panasonic Ikuti Jejak Keterpurukan Perusahan Jepang

Panasonic Ikuti Jejak Keterpurukan Perusahan Jepang

Tak cuma Sony Corp dan Sharp Corp yang melaporkan kondisi keuangan yang kelam, Panasonic Corp pun mengalami hal yang sama. Produsen televisi plasma itu memproyeksikan kerugian bersih mencapai 780 miliar yen (US$ 10,2 miliar) untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret mendatang.

Panasonic membukukan biaya 290 miliar yen untuk goodwill writedown, dengan 250 miliar yen berasal dari pembelian atas Sanyo Electronic Co. “Bisnis komponen dan perangkat elektronik berada di bawah prediksi perusahaan karena fundamental yang lemah dan penguatan yen,” kata Jeff Loff, analis senior di Macquarie Capital Securities.

Profit operasional perusahaan diprediksi 30 miliar yen di tahun yang berakhir pada Maret mendatang, berbanding dengan perkiraan sebelumnya yaitu 130 miliar yen. Perusahaan memotong prediksi pendapatan tahunan dari 8,3 triliun yen menjadi 8 triliun yen. Panasonic pun memotong belanja modal (CAPEX) dari 320 miliar yen menjadi 300 miliar yen.

Dalam kurun tiga bulan yang berakhir pada 31 Desember 2011, perusahaan melaporkan rugi bersih sebesar 197,6 miliar yen. Panasonic sempat mengalami kenaikan saham 1,2% menjadi 599 yen di Bursa Saham Tokyo. Produsen televisi Viera dan kamera Lumix itu menghentikan operasional di tiga pabrik Thailand yang memproduksi peralatan rumah tangga dan produk lainnya, di Oktober, karena negara itu tertimpa musibah banjir terparah selama 70 tahun. Tak hanya itu, produsen televisi terbesar keempat di dunia itu memotong target penjualan tahunan menjadi 18 juta set.

Berdasarkan data DisplaySearch, pengapalan televisi dengan layar liquid-crystal secara global naik 8% menjadi 206 juta unit tahun lalu meski sebelumnya diproyeksikan 211 juta unit. Pengapalan naik 13% di kuartal yang berakhir pada 31 Desember, dibandingkan dengan awal tahun. DisplaySearch pun memprediksi kenaikan pengapalan produk tahunan 10% di 2012.

November lalu, Panasonic mengabarkan akan menginvestasikan 45 miliar yen untuk membangun pabrik solar cells di Malaysia. Perusahaan yang juga memproduksi oven microwave, penanak nasi dan cordless drills berencana untuk mengubah basis pengadaan barang dari Osaka ke Singapura agar makin menjangkau pasar Asia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved