Financial Report Corporate Action

Pengembangan Superblok, Hunian, Kawasan Industri, Investasi Dongkrak Pendapatan Intiland

Pengembangan Superblok, Hunian, Kawasan Industri, Investasi Dongkrak Pendapatan Intiland

Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk berhasil meningkatkan kinerja usahanya sepanjang semester pertama tahun 2014. Seluruh indikator kinerja usaha berhasil tumbuh positif. Perseroan sampai akhir Juni 2014 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp199,9 miliar. Jumlah laba bersih ini melonjak 42,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp140,5 miliar.

index

Berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp854,8 miliar, atau meningkat 11,8% dibandingkan semester I tahun 2013 sebesar Rp764,9 miliar.Laba usaha juga meningkat sebesar 14,2% menjadi Rp286,2 miliar. “Kami barharap iklim usaha properti akan membaik di paro kedua tahun ini, sehingga mampu mencapai proyeksi hasil kinerja yang ditargetkan,” kata Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Investasi dan Modal Intiland.

Membaiknya kinerja perseroan, menurutnya, ditopang oleh meningkatnya pendapatan dari seluruh segmen usaha, yaitu pengembangan superblok, hunian, kawasan industri maupun investasi properti. Dilihat dari jenis sumbernya, perseroan membukukan pendapatan dari pengembangan (development income) sebesar Rp775,8 miliar, atau 90,8%, dari total pendapatan usaha. Jumlah ini meningkat 12,8% dari hasil perolehan di periode yang sama tahun 2013.

Pendapatan berkelanjutan (recurring income) tercatat memberikan kontribusi Rp78,9 miliar atau 9,2%. Pendapatan berkelanjutan berasal dari segmen investasi properti, antara lain dari penyewaan ruang perkantoran, pengelolaan lapangan golf dan klub olahraga, rumah sakit, dan jaringan hotel Intiwhiz. Ditinjau dari segmen usahanya, pengembangan superblok mixed-use menjadi kontributor pendapatan terbesar mencapai Rp302,8 miliar atau 35,4%. Pengembangan kawasan bisnis South Quarter di Jakarta Selatan tercatat memberikan kontribusi pendapatan terbesar, mencapai Rp241,1 miliar, atau 28,2%.

Kontribusi pendapatan terbesar berikutnya bersumber dari segmen pengembangan hunian, baik kawasan perumahan maupun kondominium, sebesar Rp275,8 miliar atau 32,3%, serta pengembangan kawasan industri melalui Ngoro Industrial Park yang mencapai Rp197,3 miliar atau 23,1%.

“Dua segmen usaha ini memberikan kontribusi pendapatan cukup besar karena pengakuan atas penjualan, sejalan dengan progres pelaksanaan proyek-proyek yang dikembangkan. Sementara dari sisi proyek, pertumbuhan pendapatan terutama karena pengakuan atas penjualan proyek South Quarter, Ngoro Industrial Park, dan Graha Natura,” ungkap Archied.

Sementara segmen investasi properti memberikan kontribusi sebesar Rp78,9 miliar atau 9,2 persen dari keseluruhan pendapatan semester I 2014.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved