
PT Wijaya Karya Beton Tbk mencatatkan laba bersih tahun 2019 sebesar Rp512,34 miliar dan penjualan Rp7,08 triliun.
Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan angka sebesar Rp6,93 triliun. Sementara itu, Laba Bersih Perseroan terealisir sebesar Rp510,71 miliar, meningkat dibandingkan dengan pencapaian tahun 2018 sebesar Rp486,64 miliar.
Yuherni Sisdwi R, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton, mengatakan, arus kas Wika Beton dari aktivitas operasi positif sebesar Rp1,12 triliun. “Arus kas dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp379,29 miliar dan arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 9,37 miliar sehingga kenaikan kas bersih sebesar Rp737,38 miliar,” kata dia menambahkan. Dengan demikian, kas bersih awal Perseroan tahun 2019 sebesar Rp865,02 miliar, naik menjadi Rp1,60 triliun di akhir tahun 2019.
Proyek
yang menyumbang kontrak baru hingga Desember 2019 masih didominasi oleh proyek
infrastruktur yakni sebesar 72,80%, disusul proyek di sektor energi sebesar
12,06%, dan sisanya merupakan proyek di sektor properti, industri, dan
pertambangan yang masing-masing menyumbang sebesar 8,12%, 3,58%, dan 3,44%.
Proyek-proyek
tersebut di antaranya adalah Tol Pekanbaru – Padang Seksi Bangkinang –
Pangkalan, Tol Semarang – Demak, Tol Balikpapan – Samarinda Paket 2, 3 & 4,
Jakarta International Stadium, Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 3A, High
Speed Railway Jakarta-Bandung, Dermaga Patimban, Tol Serpong – Balaraja, Tol
Serang – Panimbang dan Pembangunan Infrastruktur Bandara Kulon Progo.
Wika Beton menargetkan pencapaian kontrak baru sebesar Rp11,47 triliun pada tahun 2020 ini. Sementara untuk target penjualan sebesar Rp9,49 triliun, dan target laba bersih sebesar Rp561,2 miliar. Hasil RUPST juga memberhentikan Komisaris Utama Bambang Pramujo, Asfiah Mahdiani sebagai Komisaris Independen, dan Yustinus Prastowo sebagai Komisaris Independen. Untuk selanjutnya mengangkat Agung Budi Waskito sebagai Komisaris Utama, Indrieffouny Indra sebagai Komisaris Independen, dan Heru Wisnu Wibowo sebagai Komisaris.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id