Technology Capital Market & Investment Corporate Action

Fintech Amar Bank - Tunaiku Bidik Dana IPO Rp209,8 Miliar

Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank (kiri) saat listing saham Amar Bank di BEI

Membuka awal tahun 2020, PT Bank Amar Indonesia (Bank Amar) tercatat sebagai emiten kedua yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (9/1/2020). Bank BUKU II ini melepas 1,2 miliar saham melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Dengan kode saham AMAR, harga sahamnya dibanderol nominal Rp100 per saham dan harga penawaran umum sebesar Rp 174 per saham. Alhasil, dana segar IPO yang berpotensi akan diraup sekitar Rp 209,8 miliar.

Sebanyak 1,2 miliar lembar saham Amar Bank itu merupakan 15,01% saham biasa atas nama Tolaram Group Inc dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Tolaram merupakan pemegang 98,69% saham Bank Amar saat ini dan kepemilikannya akan tersisa menjadi 83,68% pasca IPO.

Selain IPO, Bank Amar juga akan melakukan private placement saham milik Tolaram. Tolaram akan melakukan penawaran saham terbatas tanpa hak memesan efek terlebih dahulu hingga kepemilikan di Bank Amar menjadi 30%. Langkah itu untuk memenuhi ketentuan POJK No 56/2016 yang membatasi kepemilikan saham oleh pemegang saham bukan lembaga keuangan sebanyak 30%.

Amar Bank didirikan pada 15 Maret 1991 di Surabaya. Sejak 2014, Amar Bank menjadi bagian dari Tolaram Group, dalam beberapa tahun terakhir ini, Amar Bank mengalami transformasi digital dengan mengandalkan financial technology, bahkan menjadi fintech bank pertama di Indonesia melalui produk digitalnya, Tunaiku.

Tunaiku sendiri diluncurkan pada tahun 2014, dan langsung menjadi produk unggulan Amar Bank hingga saat ini. Dengan mengusung konsep financial technology, serta memanfaatkan teknologi internet, Tunaiku memberikan layanan produk personal loan. Sejak awal, tujuan Tunaiku didirikan adalah memaksimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup seseorang, memberikan dampak sosial yang positif, dan meningkatkan inklusi keuangan masyarakat Indonesia terutama mereka yang underserved atau atau kurang terlayani oleh perbankan.

Tunaiku sebagai pionir fintech di Indonesia tentunya memiliki prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Maka dari itu, Tunaiku menggunakan credit scoring yang telah dikembangkan sejak 2014, yang hingga saat ini kinerjanya telah teruji. Dalam melakukan analisa kreditnya, Tunaiku menggunakan sebuah algoritma dan predictive analysis, dan tetap melakukan proses Know Your Customer melalui berbagai cara, seperti penggunaan verifikasi kartu identitas KTP dan pertemuan secara langsung antara debitur dengan tim customer experience.

Melalui mekanisme ini, Tunaiku membuka kesempatan bagi masyarakat yang sebelumnya masuk ke dalam kategori underserved untuk dilayani oleh Amar Bank. Untuk Tunaiku sendiri telah menyalurkan kredit lebih dari Rp3 triliun sejak diluncurkan di tahun 2014.

Amar Bank memiliki ekuitas Rp1 triliun dan tumbuh pesat. Hal ini terlihat dari kinerja per Desember 2018 aset Amar Bank baru mencapai Rp1.86 triliun, sedangkan per November 2019 telah mencapai Rp3.4 triliun yang menjadikan Amar Bank meraih penghargaan Top Bank Awards 2019, Top CEO 2019, Top Deposito 2019.

Hingga November 2019, funding Amar Bank mencapat Rp2,2 triliun. Adapun total profit sebelum pajak mencapai Rp98 miliar dengan pendapatan bunga sebesar Rp570 miliar. Sementara itu, hingga November 2019 Net Interest Margin sebesar (NIM) 18.83%.

Dengan performa yang positif, saham Amar Bank menarik banyak peminat, sehingga oversubscribed (kelebihan permintaan) selama masa penawaran umum pada 2-6 Januari 2020. “Amar Bank memiliki keunggulan sebagai bank pertama yang memasuki sektor fintech yang didukung dengan teknologi yang mumpuni,” ujar Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank.

Vishal menjelaskan, Amar Bank fokus dengan berbagai layanan produk digital untuk melayani masyarakat yang kurang terlayani oleh layanan perbankan. Seiring tumbuh pesatnya perkembangan dunia digital yang sangat dinamis pergerakannya, tentunya kami akan terus mengikuti perkembangan tersebut.

technology, serta memanfaatkan teknologi internet, Tunaiku memberikan layanan produk personal loan. Sejak awal, tujuan Tunaiku didirikan adalah memaksimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup seseorang, memberikan dampak sosial yang positif, dan meningkatkan inklusi keuangan masyarakat Indonesia terutama mereka yang underserved atau atau kurang terlayani oleh perbankan.

Tunaiku sebagai pionir fintech di Indonesia tentunya memiliki prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Maka dari itu, Tunaiku menggunakan credit scoring yang telah dikembangkan sejak 2014, yang hingga saat ini kinerjanya telah teruji. Dalam melakukan analisa kreditnya, Tunaiku menggunakan sebuah algoritma dan predictive analysis, dan tetap melakukan proses Know Your Customer melalui berbagai cara, seperti penggunaan verifikasi kartu identitas KTP dan pertemuan secara langsung antara debitur dengan tim customer experience.

Melalui mekanisme ini, Tunaiku membuka kesempatan bagi masyarakat yang sebelumnya masuk ke dalam kategori underserved untuk dilayani oleh Amar Bank. Untuk Tunaiku sendiri telah menyalurkan kredit lebih dari Rp3 triliun sejak diluncurkan di tahun 2014.

Amar Bank memiliki ekuitas Rp1 triliun dan tumbuh pesat. Hal ini terlihat dari kinerja per Desember 2018 aset Amar Bank baru mencapai Rp1.86 triliun, sedangkan per November 2019 telah mencapai Rp3.4 triliun yang menjadikan Amar Bank meraih penghargaan Top Bank Awards 2019, Top CEO 2019, Top Deposito 2019.

Hingga November 2019, funding Amar Bank mencapat Rp2,2 triliun. Adapun total profit sebelum pajak mencapai Rp98 miliar dengan pendapatan bunga sebesar Rp570 miliar. Sementara itu, hingga November 2019 Net Interest Margin sebesar (NIM) 18.83%.

Dengan performa yang positif, saham Amar Bank menarik banyak peminat, sehingga oversubscribed (kelebihan permintaan) selama masa penawaran umum pada 2-6 Januari 2020. “Amar Bank memiliki keunggulan sebagai bank pertama yang memasuki sektor fintech yang didukung dengan teknologi yang mumpuni,” ujar Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank.

Vishal menjelaskan, Amar Bank fokus dengan berbagai layanan produk digital untuk melayani masyarakat yang kurang terlayani oleh layanan perbankan. Seiring tumbuh pesatnya perkembangan dunia digital yang sangat dinamis pergerakannya, tentunya kami akan terus mengikuti perkembangan tersebut.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved