Capital Market & Investment

Gebrakan Ajaib Jadi Magnet Investor Muda di Pasar Modal

Gebrakan Ajaib Jadi Magnet Investor Muda di Pasar Modal

Selama ini investasi di pasar modal identik dengan kata rumit dan tidak memasyarakat. Tak mengherankan jika perkembangan investasi saham dan produk turunannya cenderung lambat dan pelakunya itu-itu saja. Padahal, untuk menggairahkan investasi ini dibutuhkan darah segar dan daya tarik yang memikat.

Menangkap potensi pasar modal yang besar, Ajaib Group tidak melewatkan kesempatan emas tersebut begitu saja untuk menggarap pasar investasi pasar modal yang jumlah investornya masih minim. Pandemi Covid-19 yang memaksa orang untuk tinggal di rumah lantaran kebijakan PPKM di satu sisi, tapi di sisi lain masyarakat tetap ingin produktif menghasilkan duit meski di rumah saja. Nah, salah satu peluang yang dilirik adalah investasi saham secara online.

Momen inilah yang dioptimalkan Ajaib sebagai platform trading saham dan investasi reksa dana. Berbagai terobosan investasi di pasar modal dilansir oleh Ajaib sehingga memudahkan investor untuk memahami apa itu investasi saham dan produk turunannya serta bagaimana cara melakukan investasi tersebut secara mudah dan praktis. Ini sejalan dengan tekad Ajaib sejak awal berdiri bahwa edukasi menjadi DNA Ajaib dengan tujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan financial deepening di Indonesia.

“Misi Ajaib adalah mengedukasi masyarakat akan pentingnya investasi dan perencanaan keuangan untuk masa depan serta menyambut investor ritel muda menuju layanan keuangan modern,” ujar Gladys Pratiwi, Vice President of Marketing Ajaib di Jakarta, pekan ini. Ajaib menyediakan beragam produk edukasi dan investasi lainnya yang bisa diakses dan dipelajari oleh investor dengan mudah.

Gladys mengaku, per November 2021, Ajaib sudah berhasil menggaet 1 juta pelanggan sejak didirikan tahun 2018. Dari jumlah pengguna tersebut, 96% investor pemula dan 90% di antaranya adalah investor muda yang berasal dari kalangan generasi milenial dan gen z. Rinciannya sekitar 70% milenial dan 20% gen z.Investor melihat Ajaib sebagai brand yang berpotensi terus tumbuh sehingga mereka berani memercayakan investasinya kepada Ajaib.

Meski gen Z modal investasinya masih berasal dari duit orangtua, tapi Ajaib meyakini gen Z ini adalah prospek masa depan yang diincar perusahaan. Bisa jadi anggapan itu tepat, lantaran gen Z saat ini belum banyak yang bekerja, tapi dengan mereka mencoba berinvestasi kecil-kecilan setidaknya mereka sudah mengenal apa itu Ajaib dan investasi saham. Kelak, jika gen Z sudah dewasa dan matang, mereka akan menggelontorkan banyak duit untuk investasi di pasar modal melalui Ajaib.

Terkait hal ini, ada tiga hal yang menjadi perhatian Ajaib. Pertama, fokus ke proses edukasi investor pemula. Kedua, mendobrak stigma lama berinvestasi di pasar modal. Ketiga, tren investasi saham di berbagai daerah.

Strategi edukasi yang diterapkan Ajaib ada tiga. Pertama, menggandeng sejumlah stakeholders, seperti media atau regulator untuk melakukan edukasi. Misalnya Ajaib merangkul Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia untuk menjalankan edukasi secara online. Setidaknya 100 pelatihan online diadakan di berbagai daerah. Kedua, melakukan pendekatan melalui media sosial yang banyak dikunjungi milenial. Ketiga, memberikan fasilitas edukasi gratis di dalam aplikasinya, dengan puluhan ribu artikel berbahasa Indonesia

“Untuk edukasi ke investor pemula dan milenial, Ajaib menghadirkan berbagai materi edukasi terkait investasi keuangan modern. Aplikasi Ajaib pun terintegrasi dengan forum diskusi serta materi belajar yang informatif dan beragam untuk menjangkau lebih banyak investor,” Gladys menguraikan.

Selain itu, edukasi bukan hanya di webinar ke kampus atau komunitas bursa efek di daerah, tapi juga ada di aplikasi Ajaib. Gladys memncontohlan tentang analisis saham, analisis teknikal, hingga rekomendasi jenis saham yang layak dibeli. Di aplikasi Ajaib ada fitur chat yang membuat pengguna bisa saling bertukar pikiran dan bertukar informasi soal investasi. Mereka bisa saling berbicara hal-hal yang berkaitan dengan saham.

Untuk mendobrak stigma lama berinvestasi di pasar modal, Ajaib memberikan solusi. “Pengguna hanya perlu mendaftar di aplikasi dengan mengisi beberapa persyaratan, jadi cukup dalam satu genggaman smartphone, investasi saham pun bisa dilakukan,” jelas Gladys. Bandingkan dengan di maa lalu, jika investasi saham harus mendaftar offline datang ke kantor perusahaan sekuritas, lalu menandatangani sejumlah kertas perjanjian antara investor dan sekuritas.

“Dengan aplikasi Ajaib, proses registasri 100% online dan bisa langsung transaksi dalam hitungan menit. Menariknya, semua pendaftaran gratis. Di aplikasi Ajaib juga tidak ada ketentuan minimal investasi saham,” ujar Gladys menegaskan.

Bagaimana dengan minat investor di luar Jabodetabek? Gladys mengaku, sederet kota besar masih menguasai pasar, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan. “Tapi, kota-kota lapis kedua dan ketiga terus tumbuh dan bermunculan,” sebut Gladys sembari menyatakan Jambi dan beberapa kota di Kalimantan dan Sulawesi sedang meningkat trennya.

Ajaib Group, yang berdiri pada 2018, menghadirkan dua instrumen investasi dalam platform digital, yakni Ajaib Sekuritas (dengan bendera resmi PT Ajaib Sekuritas Asia) untuk saham dan Ajaib Reksadana (PT Takjub Teknologi Indonesia) untuk produk reksa dana. Pada Maret 2021, Ajaib telah menutup putaran pendanaan Seri A senilai US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun. Angka tersebut diklaim sebagai pendanaan Seri A terbesar dalam sejarah pendanaan startup se-Asia Tenggara

Kini, 2 tahun sudah kehadiran Ajaib di blantika industri investasi, khususnya pasar modal di Indonesia. Sejumlah pencapaian diraih Ajaib dengan berbagai jurus dan strategi menaklukkan pasar yang sudah bertahun-tahun dipenuhi investor mapan dan manula.

Dari sisi frekuensi transaksi saham, Ajaib berhasil menduduki peringkat ke-3 di Indonesia dengan rata-rata transaksi lebih dari 5 juta dan volumenya lebih dari 30 miliar.

Ke depan, Ajaib berharap beberapa hal tercapai. Pertama, aplikasi ini ingin diasosiasikan dengan investor ritel. Perusahaan ini ingin menarik investor ritel sebanyak-banyaknya. Untuk itu diberikan berbagai kemudahan akses dan edukasi agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi.

Kedua, ingin menjaangkau lebih banyak generasi muda hingga ke pelosok Nusantara. Ketiga, meluncurkan produk yang diidamkan investor saham. “Ajaib akan terus berinovasi. Salah satunya akan memperkenalkan layanan margin trading saham untuk menarik investor yang berpengalaman,” jelas Gladys.

Keempat, meningkatkan inklusi keuangan khususnya dalam bidang investasi di Indonesia. Saat ini jumlah SID saham Indonesia baru mencpai 2,9 juta atau 1% dari jumalh penduduk sekitar 270 juta jiwa. Dalam 3 tahun mendatang, diharapkan penetrasinya bisa 3 kali lipat.

www.swa.co.id.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved