Capital Market & Investment

IHSG Berpotensi Menguat Setelah Naik 0,50%

Ilustrasi foto/Shutterstock

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan reli lantaran pada awal pekan hingga pertengahan pekan ini menyentuh zona positif. Level IHSG pada Rabu kemarin ditutup menguat 0,50% ke level 5.557,51 poin. Pasar saham diperkirakan masih menguat pada perdagangan Kamis ini. “Adapun, support maupun resistance IHSG berada pada 5.520,91 hingga 5.638,13 poin. Berdasarkan indikator, MACD, stochastic maupun RSI masih menunjukkan sinyal positif,” ujar Muhamad Nafan Aji Gusta Utama dalam risetnya di Jakarta, Kamis (19/11/2020).

Di sisi lain, Nafan mengamati beberapa pola upward bar yang mengindikasikan potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke level resistance terdekat itu. Pasar saham hingga pekan ketiga November ini menunjukkan keperkasaanya lantaran ditopang sentimen positif dari dalam negeri dan eksternal.

Dari dalam negeri, Indonesia membukukan surplus perdagangan pada Oktober 2020 yang lebih tinggi dari perkiraan US$ 3,61 miliar dibandingkan konsensus senilai US$ 2,29 miliar dan US$ 2,44 miliar pada September. Surplus perdagangan nasional di Oktober itu merupakan nilai surplus perdagangan tertinggi sejak Desember 2010 yang terutama disumbang oleh penurunan impor, yang sebagian disebabkan oleh lemahnya permintaan domestik di masa pandemi Covid-19.

Hariyanto Wijaya, analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menyampaikan investor mencermati keputusan suku bunga kebijakan Bank Indonesia yang akan diumumkan pada Kamis ini. Katalis positif dari luar negeri bersumber dari kabar mengenai vaksin virus corona. Uji coba tahap akhir mengungkapkan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Moderna menunjukkan tingkat kemanjuran 94% dalam mencegah Covid-19. Kandidat vaksin Moderna lebih mudah diproses karena penyimpanan dalam suhu lemari es normal dibandingkan dengan vaksin Pfizer, yang membutuhkan suhu sangat dingin.

Hans Kwee, Direktur PT Anugerah Mega Investama, menyebutkan beberapa sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ketiga di November 2020 ini adalah investor mengamati lonjakan kasus Covid-19 di berbagai negara, kemenangan Joe Biden di pilpres mendorong optimisme stimulus fiskal US$ 2,2 triliun untuk membangkitkan kembali perekonomian AS di tengah tekanan pandemi virus corona, penelitian vaksin Covid-19, dan BI diperkirakan bakal mempertahankan suku bunga sebesar 4%.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved