Capital Market & Investment

IHSG Menguat Terbatas, Cermati Saham BCA

IHSG Menguat Terbatas, Cermati Saham BCA
Papan penanda BCA. (Foto: Istimewa)

Indeks Harga Sahan Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diproyeksikan menguat terbatas. Head of Technical Analyst Research PT BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal indeks masih berpeluang menguat terbatas dari candle hanging man dan kondisi overbought.

Tren netral, selama di atas 6.767. IHSG closing d iatas 5 day MA (6.875). Indikator MACD netral, stochastic overbought, kenaikan tertahan dalam pola bullish channel, candle inside day. “Selama di atas support 6.778 – 6.739, IHSG masih berpeluang rebound. IHSG masih di tutup di atas 200 day MA (6.793) untuk hari keenam Dominan sell power. Range breakout berada di 6.602 – 7.070,” ujar Andri di Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Level resistance indeks pada perdagangan hari ini berada di posisi 6.908/6.931/6.964/7.004, sementara level support berada di 6.862/6.809/6.714/6.677, dengan perkiraan sekitar 6.850 – 6.960 poin.

Investor pada perdagangan Kamis pekan ini dapat mencermati saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan rekomendasi speculative buy pada target harga Rp 7.400 atau Rp 7.650, stop loss di bawah Rp 7.150 atau Rp 7.000.

Adapun, saham BBCA menempati peringkat pertama pada SWA100 di tahun 2022. Pemeringkatan yang disusun Stern Value Management (perusahaan konsultan value management dari Amerika Serikat) dan SWA Media Group ini menggunakan metodologi Wealth Added Index (WAI).

Sebelum dilakukan penghitungan WAI, terlebih dahulu dilakukan pemilihan terhadap 100 perusahaan berkapitalisasi pasar besar (big cap) tahun 2017. Penghitungan WAI sejak tahun ini mempertimbangkan penghitungan harian selama 5 tahun terakhir, yaitu mulai periode 2017 hingga 2021.

Nah, setelah diperoleh penghitungan WAI pada 100 perusahaan tersebut, terdapat 27 perusahaan yang angka WAI-nya positif, dan sisanya negatif, termasuk sejumlah perusahaan papan atas di Indonesia. Artinya, 27 perusahaan dalam kelompok big cap yang berhasil meningkatkan value (kekayaan) bagi para pemegang sahamnya.

Perusahaan dapat menghasilkan WAI positif apabila total return yang dihasilkan untuk pemegang saham, atau total shareholder return (TSR), lebih tinggi dari Cost of Equity (CoE)-nya. CoE ini adalah tolok ukur tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) para pemegang saham/investor.

Perusahaan menciptakan nilai untuk pemegang sahamnya hanya apabila tingkat pengembalian bagi pemegang saham (yang berasal dari kenaikan harga saham dan pembayaran dividen) lebih besar dari biaya ekuitasnya. Maka, hasil penghitungan WAI ini bisa menjadi salah satu acuan bagi investor dalam berventasi di pasar saham, terutama bagi investor yang berorientasi jangka panjang. Selain metodologi WAI, Stern Value Management juga yang sebelumnya telah mengembangkan metodologi EVA (Economic Value Added) untuk mengukur kinerja perusahaan, dan banyak digunakan oleh banyak perusahaan besar di dunia.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved