Capital Market & Investment

Jasa Marga Lepas 40% Saham Jalan Tol Layang MBZ

PT Margautama Nusantara (MUN) resmi membeli 40% kepemilikan saham pengelola jalan tol layang MBZ PT JCC. (Jasa Marga)

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mengelola Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) melepas 40% kepemilikan saham kepada anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk di sektor jalan tol, PT Margautama Nusantara (MUN). Proses pembelian 40% kepemilikan saham JJC telah selesai sepenuhnya.

Direktur Utama Nusantara Infrastructure Ramdani Basri mengatakan, seluruh proses transaksi pembelian Jalan Layang MBZ sepenuhnya telah selesai dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Perusahaan mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan, sehingga seluruh proses dapat berjalan lancar sesuai target.

“Aksi korporasi ini juga merupakan bentuk konkret kerjasama dan sinergitas yang baik antara pemerintah dan swasta sesuai dengan semangat Indonesia Incorporated yang dicita-citakan sejak dahulu. Sehingga dengan wujud nyata ini, pihak swasta dapat lebih diikutsertakan dalam berbagai proyek strategis di sektor infrastruktur yang berkelanjutan,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (24/01/2023).

Seperti yang diketahui, Jalan Layang MBZ merupakan salah satu jalur tol strategis di Indonesia yang memiliki peran penting dalam jaringan Jalan Tol Trans Jawa dengan volume lalu lintas yang terus tumbuh dari tahun ke tahun. Pada 10 Oktober 2022, MUN bersama Jasa Marga telah melakukan penandatanganan Akta Jual Beli Saham atau Sales Purchase Agreement.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, MUN yang telah menyelesaikan pembelian 40% saham Jalan Layang MBZ. Diketahui MBZ merupakan solusi dalam mengurai kepadatan lalu lintas jalur Jakarta-Cikampek yang berada di kawasan terpadat, kawasan industri, dan jalur favorit untuk menuju arah Timur dan JABODETABEK.

“Asset recycling dalam sektor jalan tol ini, sangat membantu dalam rangka meng-create resources, sumber daya finansial untuk dapat membangun lebih panjang lagi jalan tol di kawasan lainnya. Semoga kegiatan ini akan mendorong kepada para finansial lainnya dalam rangka mensukseskan program asset recycling di sektor jalan tol di seluruh Indonesia,” ujar Basuki.

Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan, divestasi atas kepemilikan saham Jasa Marga di JJC merupakan lanjutan program asset recycling sebagai bagian dari strategi korporasi. Ini untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan kesinambungan bisnis perusahaan serta dalam rangka mengoptimalkan portofolio bisnis perusahaan.

“Pengusahaan Jalan Layang MBZ memberikan kontribusi yang baik bagi Jasa Marga dalam mengembangkan jalan tol lainnya di Indonesia. Pengoperasian Jalan Layang MBZ yang terintegrasi dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek juga memberikan manfaat yang optimal dalam mendistribusikan volume lalu lintas di segmen Jakarta-Cikampek,” ujar Subakti.

JJC merupakan Badan Usaha Jalan Tol pengelola Jalan Layang MBZ sepanjang 38 km yang beroperasi sejak tahun 2019 dengan hak konsesi selama 45 tahun (2017 hingga 2062). Jalan Layang MBZ membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat yang merupakan jalur ​alternatif bagi pengguna jalan tol jarak jauh yang turut mendistribusikan volume lalu lintas Jalan Tol Jakarta Cikampek.

Dioperasikannya Jalan Layang MBZ secara terintegrasi, potensi kepadatan jalur Jakarta-Cikampek dapat didistribusikan secara efektif dan efisien. Sehingga terjadi peningkatan kelancaran lalu lintas pada jalur tersebut yang saat ini menjadi penghubung utama wilayah Jakarta ke arah timur dan sebaliknya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved