Financial Report Capital Market & Investment Corporate Action zkumparan

Jaya Ancol Fokus Mengembangkan Properti dan Wahana Baru

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. akan merealisasikan beberapa inovasi yang sudah dimulai sejak 2017 serta fokus mengembangkan segmen properti dan rekreasi di tahun 2018.

Dengan strategi itu, pengelola kawasan properti dan rekreasi Ancol Taman Impian itu berharap pertumbuhan pendapatan tahun 2018 meningkat 10% dengan raihan laba bersih naik 25%. Teuku Sahir Syahali, Wakil Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., menjelaskan, sepanjang tahun 2017 pendapatan perseroan turun tipis 3,48% dari Rp1,28 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp1,24 triliun di 2017. Namun, perseroan berhasil meningkatkan laba cukup tinggi, yaitu 68,33%, dari Rp130,82 miliar di tahun 2016 menjadi Rp220,22 miliar di tahun 2017.

“Beberapa hal yang mendukung antara lain adalah peningkatan pertumbuhan pengunjung di tahun 2017 sebesar 3,47% dari 18,1 juta di tahun 2016 menjadi 18,7 juta di 2017. Selain itu, kenaikan laba ini juga disebabkan oleh beban lain-lain yang turun 79% dibanding tahun sebelumnya,” jelas Sahir dalam siaran persnya usai public expose di Jakarta (14/5/2018).

Pada 2017, segmen rekreasi membukukan pendapatan sebesar Rp1,15 triliun, tumbuh tipis 5% dari 2016 yang sebesar Rp1,09 triliun. . Rekreasi juga masih menjadi tulang punggung bisnis karena mendominasi 92% dari total pendapatan.

“Pendapatan Wahana Dufan dan Atlantis di 2018 kami harapkan tumbuh 10%. Tahun lalu, keduanya menyumbang revenue Rp 1,1 triliun. Jadi tahun ini harus tumbuh 10% dari itu,” ungkap Sahir.

Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, C. Paul Tehusijarana, menjelaskan, pihaknya optimistis dengan pertumbuhan tersebut karena beberapa inovasi 2017 yang akan dioperasikan tahun ini. Antara lain pembukaan restoran pertama perseroan yaitu Kafe Hoax di Pantai Lagoon, penambahan dua seluncuran baru di Atlantis Water Adventure dan pencanangan konsep baru Pulau Bidadari, yaitu The Soul of Batavia.

Di segmen rekreasi, perseroan menargetkan dapat meluncurkan wahana baru yaitu Star Shape, Dream Station, Wave Swinger, New 4D Theater, penambahan jalur kereta wisata Sato-sato, revitalisasi Pasar Seni Ancol dan pengembangan Seaworld Ancol. “Kami telah merenovasi Pulau Bidadari sejak April 2017, nanti sebelum Lebaran 2018 sudah bisa diluncurkan. Kita juga akan kembangkan Pulau Kayu Angin Melintang, airnya bagus untuk snorkeling dan diving, karena ada terumbu karang yang cantik” ungkap Paul di kesempatan yang sama.

Sahir menambahkan, terkait beberapa inovasi yang dilakukan Jaya Ancol di segmen rekreasi selama 2017 adalah penambahan empat wahana baru di Dunia Fantasi, dua wahana baru di Ocean Dream Samudera, penambahan biota baru di Seaworld Ancol dan penambahan fasilitas di Putri Duyung Ancol. “Jadi ada 3 hektar untuk lima wahana baru di Dufan dengan tema baru, sudah dibuka akhir 2018 tetapi launching di awal tahun 2019. Misalnya Dream Station, Star Shape, Wave Swinger, sudah dibuka Desember 2018. Kalau Hunted Couster nanti dibuka Desember 2019..

Menurut Sahir, ke depan, Dufan akan dikemas untuk menyasar keluarga secara keseluruhan, tidak hanya orang dewasa saja. Untuk itu, sejak Lebarannanti akan ada International Show Dragon Ball selama 1,5 bulan. Ada juga Ancol Asian Festival,untuk menyongsong Asian Games 2018.

“Nanti di Sea Word akan dibuat beberapa tema budaya. Misalnya dalam Shark ada patung dan perahu. Ocean dream ada film baru. Taman pantai akan dikengembangan floating stage, penambahan jalur sato-sato untuk transportasinya hingga Marina. Mulai Juni naik transport gratis dari Pantai Carnaval sampai ke Ancol 24 jam. Semua free untuk kereta api wara-wiri, bus, dan sato-sato. Itu nyambung dari busway ke seluruh Ancol,” ujar Sahir.

Sementara itu, F&B dan Merchandise yang biasanya menerapkan sewa, tahun ini Jaya Ancol membangun sendiri beberapa resto dan mengelola sendiri penjualan oleh-oleh khas Ancol dan Jakarta. “Kami akan bangun Hoax (restoran) lima lagi di sepanjang pantai. Di dekat danau akan kami kuatin juga seperti Planet Bakso, dan bangun resto,” ungkap Sahir. Dengan berbagai inovasi tersebut, lanjut Sahir, tahun ini Jaya Ancol menargetkan peningkatan pengunjung sebesar 6% dari 18 juta di 2017 menjadi 19 juta di 2018.

Kontribusi Properti

Untuk menunjang pertumbuhan 2018 tersebut, dari segmen properti, Paul menjelaskan bahwa perseroan secara resmi juga telah menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan pengembang asal Australia dalam mengembangkan kawasan hunian vertikal mewah di area Ancol Barat dengan mengusung konsep water front living. Sementara aktivitas renovasi yang dilaksanakan antara lain renovasi Putri Duyung Ancol.

“Kami menargetkan dapat menyelesaikan pembangunan Coasta Villa Tahap 3, kalau sudah bisa terjual yang 40 unit, nanti kami bangun. Kita juga memulai pemasaran untuk produk Ocean Breeze serta dapat segera memulai kerjasama operasional pada pengembangan area Ancol Barat. Lahannya milik anak usaha, nanti Ancol yang mengoperasikan sendiri. Ini diharapkan bisa dorong revenue,” jelas Paul.

Sahir menambahkan, pengembangan properti di Ancol Barat diharapkan sudah bisa di-recognize di akhir 2018. Untuk proyek bersama Crown Australia, Sahir menjelaskan bahwa di akhir 2018 ini sudah bisa mulai dibangun, sehingga di akhir 2019 sudah bisa dibuka. “Kami berharap sektor properti tahun ini bisa flat di semester II/2018, sehingga secara konsolidasi bisa meningkat pertumbuhannya dan dapat dicoba segera,” jelasnya.

Untuk mendukung semua investasi tersebut, Sahir menyebutkan perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2018 senilai Rp 950 miliar. Realiasi capex 2017 sendiri berada di angka Rp 330 miliar, dari rencana awal senilai Rp 1 triliun. “Realisasi rendah karena kami ada restrukturisasi divisi perencanaan pembangunan,” jelas Sahir.

Dukungan capex salah satunya berasal dari internal perseroan, antara lain dari laba ditahan dari tahun buku 2017 yang mencapai sekitar Rp 132 miliar (62,22% dari laba 2017). Sementara itu, sebagian laba dibagikan sebagai dividen yakni Rp 52 per lembar saham atau sekitar Rp 83,1 miliar. Jumlah itu merupakan 37,7% dari laba bersih perseroan tahun buku 2017.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved