Financial Report Capital Market & Investment

Kredit UMKM Jadi Penyumbang Terbesar Bank Jatim Rp6,34 Triliun

Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi, yakni 26,24% (YoY) atau tercatat Rp 6,34 triliun hingga akhir 2022

Dalam Analyst Meeting, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim (IDX : BJTM) memaparkan pertumbuhan kinerja positif bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman memaparkan, kinerja keuangan tahun buku 2022 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Year on Year / YoY).

Pertumbuhan total kredit secara keseluruhan sekitar 8,06% (YoY) selama tahun 2022. Peningkatan penyaluran kredit terjadi di seluruh segmen yang mana hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor.

Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi, yakni 26,24% (YoY) atau tercatat Rp 6,34 triliun hingga akhir 2022. Portofolio kredit komersial juga tumbuh 7,02% atau tercatat Rp 11,20 triliun. Untuk kredit konsumsi tumbuh 5,11% atau tercatat Rp 28,65 triliun.

Pertumbuhan penyaluran kredit ini diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal tersebut terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 4,81% pada tahun 2022, berbanding 6,57% dari tahun sebelumnya (YoY). Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross juga menurun di angka 2,83%, dibandingkan 4,48% di tahun sebelumnya (YoY). Penurunan rasio NPL dan LAR tersebut menunjukkan bahwa kualitas kredit Bank Jatim menjadi semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi.

Sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan kualitas pinjaman yang memiliki performa positif, bankjatim juga mencatatkan pertumbuhan pada Net Interest Income (NII) sepanjang tahun 2022 naik 4,40% (YoY) atau tercatat Rp 4,81 yriliun. Sementara itu, biaya provisi melandai sebesar 10,54% (YoY) atau tercatat Rp 387 miliar.

Pertumbuhan yang signifikan di sektor UMKM ditopang oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang cukup besar yaitu Rp 104,6 miliar selama tahun 2022. Hal ini menunjukkan keberhasilan bankjatim dalam mendukung program pemerintah pada peningkatan UMKM melalui Program KUR. Dilihat dari kualitas kreditnya, kredit sektor UMKM juga terlihat bagus dengan komposisi NPL terendah yaitu 0,60% dibanding dengan sektor lainnya.

Dari kinerja yang bagus tersebut, Bank Jatim berhasil mencatatkan laba bersih Rp 1,54 triliun serta kenaikan aset sebesar Rp103,03 triliun atau tumbuh 2,29% (YoY). Sedangkan komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Desember 2022 antara lain, Return On Asset (ROA) sebesar 1,95%, Return on Equity (ROE) sebesar 16,24% dan Net Interest Margin (NIM) 5,11%.

Komposisi kepemilikan saham selama tahun 2022 masih didominasi oleh investor dalam negeri sebesar 66,44%, sedangkan investor luar negeri tercatat sebanyak 33,54%. Tahun 2022 juga menjadi tahun yang membanggakan bagi emiten dengan kode BJTM ini. Pasalnya BJTM berhasil masuk dalam indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI & Index ESG Sector Leaders IDX KEHATI. Hal ini mengindikasikan komitmen bankjatim untuk melakukan upaya pengelolaan manajemen berkelanjutan yang peduli terhadap lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik.

Di sisi lain, pengembangan tekonologi yang masiv juga tidak luput dari perhatian Bank Jatim. Terbukti, bank daerah ini sampai sekarang telah melakukan digitalisasi dengan Jconnect. Mulai dari Jconnect Pemda, Jconnect Public, Jconnect UMKM, sampai Jconnect Corporate.

Bank Jatim juga telah menyiapkan IT Masterplan demi memperkuat digitalisasi. Adapun rencana yang telah disiapkan untuk tahun 2023 yaitu menyediakan layanan keuangan digital kepada nasabah individu dan/atau korporasi dengan kualitas layanan yang relatif sama dengan layanan fisik tatap muka serta mewujudkan digitalisasi proses bisnis untuk seluruh cabang dan divisi. Dengan demikian bukan tidak mungkin Bank Jatim ke depannya bisa menjadi BPD nomor 1 di Indonesia.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved