Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Laba Bersih WOM Finance Semester I/2021 Turun 13%

Zacharia Susantadiredja, CFO WOM Finance mengungkapkan bahwa kinerja perusahaan di Semester I/2021 cukup baik walau masih dalam kondisi krisis akibat pandemi. Pihaknya meyakini dengan strategi yang tepat bisnis ke depan akan lebih baik.

Ia memaparkan total penyaluran pembiayaan baru di Semester I/ 2021 mencapai Rp 1,8 triliun atau naik 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau mencapai 94 ribu unit. Total aset pada Juni 2021 turun 13% menjadi Rp 4,6 triliun dibandingkan Desember 2020. Penurunan aset ini terjadi karena penurunan pinjaman bank dan obligasi yang diiringi dengan penurunan kas perseroan sebesar 71%, di sisi lain gearing ratio dapat dipertahankan di level 2,1 kali di bulan Juni 2021.

Total ekuitas pada Juni 2021 tumbuh 4% mencapai Rp 1,3 triliun dibandingkan Desember 2020. Atas kinerja tersebut, WOM Finance berhasil membukukan laba bersih Rp 50 miliar di enam bulan pertama di tahun 2021 atau turun 13% dari periode yang sama tahun lalu. Return on Asset (ROA) tumbuh 2,7% dibandingkan tahun lalu sebesar 1,9%, sedangkan Return on Equity (ROE) 8,0% pada Juni 2021.

”Penurunan laba ini terjadi karena total pendapatan mengalami penurunan 33%, akan tetapi biaya-biaya mengalami penurunan yang lebih tinggi sebesar 34% dengan perbaikan kualitas portofolio dan efisiensi atas biaya pendanaan serta biaya operasional. Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai turun 53% dan biaya pendanaan turun 47% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya,” tambah Zacharia. Kualitas portofolio pembiayaan mengalami perbaikan dengan Net Performing Financing (NPF) gross mencapai 2,1% di bulan Juni 2021, membaik dari Desember 2020 sebesar 2,7%.

Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar mengatakan, untuk mendukung perbaikan kinerja, pihaknya fokus pada pengembangan digitalisasi dan proses akuisisi dengan berbagai pihak. Saat ini, WOM Finance telah bekerja sama dengan beberapa marketplace seperti Blibli, Bukalapak, Shopee, Gobills dan Tokopedia untuk kemudahan konsumen melakukan transaksi pembayaran angsuran serta transaksi digital melalui QRIS (Quick Respon Code Indonesian Standard). “Terjadinya Pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 telah mengubah kebiasaan kita semua untuk bertransaksi,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved