Capital Market & Investment zkumparan

Menimbang Saham ANTM dan Sentimen Mobil Listrik

SPKLU mobil listrik milik PLN. (Foto : Dok)

Pemerintah Indonesia membentuk Indonesia Battery Holding (IBH) untuk membangun industri baterai kendaraan listrik dari huku ke hilir. IBH dibangun melibatkan MIND ID, Pertamina, dan PLN dengan porsi kepemilikan masing-masing 25%. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) akan berperan di sisi hulu untuk memproduksi nikel. Terbaru, perusahaan LG Consortium berinvestasi USD 9.8 miliar ditandai dengan penandatanganan MoU dengan LG Energy Solution pada Desember 2020.

Ellen May dan Ellen May (EM) Trade memproyeksikan peningkatan konsumsi baterai kendaraan listrik di masa yang akan datang seiring dengan meningkatnya kendaraan listrik. Potensi demand baterai untuk kendaraan listrik juga dapat mendorong harga nikel untuk jangka panjang. Kenaikan harga nikel tentu akan menjadi dampak positif bagi kinerja ANTM. “Saham Aneka Tambang kami rekomendasikan buy memanfaatkan rebound harga setelah koreksi cukup dalam. Selain permintaan untuk baterai listrik, dalam jangka pendek permintaan nikel dari China yang meningkat menjadi katalis positif bagi ANTM,” ujar riset yang dirilis Ellen May dan EM Trade di Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Ellen menyebutkan strategi trading buy saat ini untuk jangka pendek melihat valuasi ANTM saat ini sudah premium. Selain itu terdapat resiko fluktuasi harga dalam jangka pendek. Salah satu komponen pembuatan batre listrik adalah Nikel. ANTM per September 2020, telah memproduksi 19,133 ton nickel within ferronickel dan 2.86 juta wet metric ton (WMT) dari Pomalaa dan Tapunopaka.

Sumber : IEA

ANTM menambah kapasitas produksi ferronickel di Halmahera Timur yang siap beroperasi dan mulai produksi tahun 2021. Kapasitas maksimal dari smelter ini diperkirakan mencapai 13,500 Tni per tahun dalam 4 tahun. Sehingga pada 2025, kapasitas maksimum produksi ferronickel ANTM bisa mencapai 40,500 Tni.

Sumber : IEA

ANTM juga akan membangun smelter nikel di Sorong dengan kapasitas 40,000 Tni. Smelter ini akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Total investasi pada smelter ini US$ 1 miliar dan diperkirakan berproduksi di 2022.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved