Capital Market & Investment

Nipress Dirikan Nipress Energi Otomotif

Nipress Dirikan Nipress Energi Otomotif

PT Nipress Tbk, mendirikan PT Nipress Energi Otomotif dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dari seluruh modal ditempatkan dan modal disetor PT Nipress Energi Otomotif. “Pendirian Nipress Energi Otomotif berdasarkan Akta Pendirian Nomor 1 tanggal 1 Desember 2015 yang dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawan Ng, notoris di Jakarta,” kata Herman Selamat, Direktur Keuangan Nipress dalam keterbukaan informasinya ke Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Nipress didirikan pada bulan November 1970. Perseroan memproduksi aneka produk baterai mobil, baterai motor, baterai industrial dan baterai traction. Komposisi pemegang saham Nipress per Desember 2014 dimiliki PT Trinitan International sebesar 26,43%, RDPT Nikko Indonesia Infrastructure (18,50%), PT Tritan Adhitama Nugaraha (17,97%), Ferry Joedianto Robertus Tandiono (2,64%), dan publik (5%).Perusahaan ini memiliki pabrik di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat yang lahannya seluas 11 hektar. Kapasitas produksi pabriknya sebanyak 2,5 juta aki mobi dan aki industri serta 4 juta aki motor per tahun.

Layanan purna jual aki NS. PT Nipress Tbk mendirikan PT Nipress Energi Otomotif. (Foto : Dok Nipress)

Layanan purna jual aki NS. PT Nipress Tbk mendirikan PT Nipress Energi Otomotif. (Foto : Dok Nipress)

Aki mobil dijual ke pasar original equipment manufactur (OEM) yang diserap oleh Mercedez, Daihatsu, Isuzu, Nissan, dan Mitsubishi. Untuk pasar after market ke Nissan, KIA, dan lainnya. Sedangkan aki untuk perusahaan transportasi dijual ke Blue Bird, dan Express. Adapun, pelanggan aki motor Nipress adalah Benelli dan Suzuki (OEM) . Konsumen untuk segmen aki industri diantaranya PT Telekomunikasi Sellular, PT Perusahaan Listrik Negara, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Pertahanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perhubungan, dan PT Kereta Api Indonesia.

Penjualan aki mobil menjadi kontributor utama dari total pendapatan sepanjang tahun 2014, yakni senilai Rp 450,91 miliar. Berikutnya, aki motor Rp 233,62 miliar dan aki industri Rp 331,33 miliar. Walau penjualan aki mobil menempat porsi utama, namun pertumbuhannya minus 9,82% dibandingkan nilai penjualan di tahun 2013 sebesar Rp 500,02 miliar. Adapun, aki motor naik 42,85% dari Rp 163,54 miliar dan aki industri tumbuh 33,87% dari Rp 247,50 miliar. Pendapatan Nipress pada 2014 sebesar Rp 1,01 triliun. Angka itu melampaui raihan tahun 2013 sebesar Rp 911 miliar. Sedangkan laba bersihnya menjadi Rp 50 miliar dari Rp 34 miliar di tahun 2013. Perseroan membidik penjualan di akhir tahun ini sebesar Rp 1,28 triliun. Hingga kuartal III tahun ini, penjualannya sudah mencapai Rp 747,10 miliar. Nipress mengusung merek NS untuk produk akinya. Harga saham perseroan pada Selasa (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved