Capital Market & Investment

Pasar Saham Rawan Terkoreksi

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa pekan ini diprediksi stagnan atau netral Pada perdagangan awal pekan ini, IHSG terkoreksi tipis, sebesar 0,87% atau menjadi 6301,13 poin Nafan Aji Gusta, Analis PT Binaartha Sekuritas, mengatakan analisa teknikal pergerakan IHSG pada hari ini cenderung netral. Berdasarkan rasio fibonacci, Nafan memproyeksikan level support maupun resistance minimum IHSG berada pada 6.254,33 hingga 6.345,93 poin. Kemudian berdasarkan indikator MACD, Stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal netral. ”Terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG,” ujar Nafan di Jakarta, Selasa (23/3/2021).

Dia menyampaikan sejumlah rekomendasi saham yang dipertimbangkan investor, antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan akumulasi pada area Rp 5.500-5.600, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) pada level Rp 6.000-6.100, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk diakumulasi beli pada kisaran Rp 1.870-1.890, dan PT Erajaya Swaasembada Tbk (ERAA) pada rentang Rp 2.650 hingga Rp 2.680. Ada pula saham PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) yang direkomendasikan Nafan untuk diakumulasi beli pada harga Rp 600 hingga Rp 620.

Pada kesempatan terpisah, Emma A. Fauni, analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mencermati harga saham perusahaan perunggasan bergerak cukup agresif selama beberapa hari terakhir. “Kami melihat bahwa kenaikan tersebut dijustifikasi oleh sentimen positif mengenai: 1) Realisasi pendapatan tahun 2020 di atas konsensus PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), seperti yang kami ekspektasikan sebelumnya; dan, pergerakan harga broiler dan day old chicken/DOC yang stabil, dibarengi dengan program culling yang berkelanjutan,” tutur Emma.

Kedua faktor tersebut memberikan semacam konfirmasi bahwa skenario pemulihan sektor perunggasan yang telah diprediksi sejak akhir tahun lalu. Karenanya, investor semakin yakin bahwa kisah pemulihan terus terbentuk di tahun 2021.”Kami mempertahankan stance overweight karena menurut kami masih ada potensi kenaikan, terutama untuk JPFA dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN),” ucap Emma.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved