Financial Report Capital Market & Investment

Pendapatan Premi Maximus Insurance Melonjak 331% di Kuartal III/2022

Pendapatan Premi Maximus Insurance Melonjak 331% di Kuartal III/2022
Jemmy Atmadja, Direktur Utama Maximus Insurance
Jemmy Atmadja, Direktur Utama Maximus Insurance

PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (IDX: ASMI) atau Maximus Insurance mencatatkan pertumbuhan positif sampai dengan Kuartal III/2022. Tercatat pertumbuhan pendapatan premi melonjak 331% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp1,06 triliun bila di bandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

Jemmy Atmadja, Direktur Utama Maximus Insurance mengatakan, pencapaian ini merupakan buah dari usaha Perseroan yang senantiasa memberikan pelayanan klaim secara tepat waktu. Hasilnya, tumbuh kepercayaan nasabah serta rekan bisnis kepada Maximus Insurance.

“Hal inilah yang kami yakini telah memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan produksi, dan kami dapat mencetak Astounding Performance sampai dengan saat ini,” katanya dalam Public Expose secara virtual (08/12/2022).

Lebih lanjut ia memaparkan, kinerja Maximus Insurance dari sisi klaim bruto per September 2022 tercatat mengalami perbaikan, di mana klaim bruto turun signifikan sebesar 30% (YoY) dari periode sebelumnya.

Seiring dengan pertumbuhan premi dan perbaikan pada klaim, sampai dengan Kuartal III/2022, Perseroan juga berhasil mencatat hasil underwriting sebesar Rp83 miliar atau tumbuh sebesar 517% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.

Sejak awal tahun 2022 hingga periode September 2022, pembayaran klaim yang telah dibayarkan Perseroan kepada nasabah adalah sebesar Rp132 miliar dengan total klaim sebanyak 7.797 kasus. Sementara itu, total aset Perseroan mencapai Rp1,1 triliun. Angka ini tumbuh 14% dibandingkan dengan total aset pada periode Desember 2021.

Rasio solvabilitas juga melonjak sebesar 163,39% per September 2022. RBC ini menurut Jemmy lebih tinggi dari ambang batas minimum sebagaimana dipersyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu minimal 120%, dengan tingkat kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban ditunjukkan oleh rasio likuiditas sebesar 180,52%.

Di sisi lain, liabilitas meningkat sebesar 39% dari periode akhir tahun 2021. Peningkatan ini terutama dikontribusi dari liabilitas asuransi, seiring dengan pertumbuhan premi Perseroan pada tahun 2022. Adapun total ekuitas hingga akhir Kuartal III/2022 turun 13% dibandingkan tahun 2021 berasal dari kerugian yang belum direalisasi dari investasi saham.

Sementara itu, Jemmy menyatakan bahwa pihaknya tetap optimistis dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi global yang diprediksi terjadi pada tahun depan. Menurutnya, asuransi memiliki peranan penting untuk melindungi risiko-risiko tak terduga yang mungkin terjadi pada kondisi resesi tersebut.

Salah satu rencana kerja menghadapi 2023, adalah adanya pengembangan produk berbasis teknologi digital dan pengembangan pencetakan polis secara digital (e-polis). Jemmy menyebut, akselerasi transformasi digital menjadi salah satu kunci keberhasilan industri asuransi agar mampu bersaing dan dapat menjangkau lebih luas dan mudah agar semakin banyak masyarakat yang menggunakan asuransim

“Walaupun tahun depan adalah tahun yang penuh dengan tantangan, kami pun harus mencanangkan peningkatan daripada target di tahun 2023. Angkanya mungkin belum bisa kita sampaikan secara detail, tetapi yang pasti kami akan mencanangan positive growth untuk target 2023,” katanya.

Senada dengan Jemmy, Norvin Osel selaku Direktur Maximus Insurance juga mengungkapkan optimismenya untuk menghadapi tahun 2023. Ia menyebut Perseroan akan tetap mengedepankan prudent underwriting dan terus menambah rekanan bisnis untuk menghasilkan pertumbuhan premi yang lebih baik lagi.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved