Personal Finance

Belajar dari Kisah Santi, Rp 20 Juta Raib Akibat Investasi Bodong

Oleh Editor
Belajar dari Kisah Santi, Rp 20 Juta Raib Akibat Investasi Bodong

Maraknya investasi bodong di Indonesia menjadi sisi buruk keuangan di negeri ini. Meskipun inklusi keuangan masyarakat kian meningkat, literasi keuangan yang masih rendah membuat banyak masyarakat yang tertipu.

Santi, salah satu klien Finansialku yang identitasnya disamarkan, menjadi korban investasi bodong. Sebenarnya Santi sudah dapat dikatakan melek finansial, namun mengapa ia bisa terjebak investasi ilegal?

Singkat cerita, Santi ditawarkan sebuah aplikasi untuk investasi oleh teman arisannya. Dalam aplikasi tersebut investor harus isi saldo dan belanja produk. Uang yang disetorkan akan digunakan untuk membantu penjual online di e-commerce agar tokonya terlihat laku. Setelahnya, investor dijanjikan mendapatkan keuntungan.

Bahkan teman Santi berhasil meraup untung Rp 10 juta dari investasi tadi. Walaupun awalnya merasa sangsi dan curiga, Santi pun lambat laun tergoda. Sebab temannya selalu memperlihatkan bahwa ia untung besar dari investasi itu.

Akhirnya Santi memutuskan untuk ikut berinvestasi. Tanpa ragu ia menyetorkan uang sebanyak Rp 20 juta ke aplikasi tersebut. Santi pun berbelanja secara virtual seperti yang diinstruksikan. Namun, pada hari keempat Santi tidak bisa membuka aplikasi investasinya.

Merasa ada yang tidak beres, ia pun bertanya pada teman yang mengajaknya di awal. Temannya pun mengaku ia tidak bisa membuka aplikasi yang sama. Khawatir dengan nasib uangnya, Santi pun mencari tahu lebih jauh soal investasi ini. Ternyata, investasi yang ia ikuti adalah investasi bodong. Alhasil, uang Rp 20 juta Santi raib begitu saja.

Ibarat nasi sudah menjadi bubur, Santi hanya bisa mengikhlaskan saja uangnya yang hilang. Dari cerita ini, kita dapat melihat bahwa seseorang yang telah melek finansial pun masih dapat terjebak investasi bodong. Harapan untung besar seringkali membutakan hati dan pikiran kita. Oleh sebab itu, sebelum investasi wajib memiliki persiapan yang matang.

Lantas bagaimana caranya menghindari investasi bodong? Perencana keuangan Finansialku, Rista Zwestika, CFP®, membagikan tips tindakan preventif agar tidak terjerumus.

Indikasi investasi bodong yang pertama adalah menawarkan keuntungan tinggi dalam waktu dekat dan risikonya kecil. Maka dari itu, kita harus waspada jika ada yang menjanjikan keuntungan investasi yang nampaknya mustahil.

Acap kali ketika sudah termakan janji manis soal keuntungan, kita lupa untuk mengecek legalitas perusahaan investasi tersebut. Inilah justru yang paling berbahaya. Mengecek legalitas perusahaan adalah hal wajib dan utama. Jika tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebaiknya segera jauhi karena kemungkinan besar merupakan investasi bodong.

Selain itu, perhatikan juga bagaimana skema atau proses investasinya. Apa tujuannya? Dialokasikan untuk apa? Bagaimana sistem return-nya? Semua sistematikanya harus benar – benar dipahami. Apabila terlihat kejanggalan dalam prosesnya bisa jadi itu adalah tanda bahwa investasi tersebut palsu.

Apabila sudah terlanjur mengikuti sebuah investasi, cobalah perhatikan pencairan keuntungannya. Kalau di pertengahan jalan pencairannya macet, maka itu menjadi indikasi ada yang tidak benar dalam investasi tersebut.Itu dia langkah – langkah yang harus diperhatikan guna menghindari investasi bodong. Hati – hatilah saat menggunakan produk keuangan. Jangan sampai mau untung tapi malah buntung. (Mutiara Ramadhanti)

Artikel ini diprodukdi oleh tim finansialku.com untuk swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved