Personal Finance

Identik dengan Akhir Tahun, Apa Sebenarnya Window dressing?

Oleh Editor
Identik dengan Akhir Tahun, Apa Sebenarnya Window dressing?

Selain analisis, modal, dan manajemen risiko, ternyata investasi juga erat kaitannya dengan waktu – waktu tertentu. Seperti bulan lalu, pasar modal dihadapi dengan September Effect yang ditandai dengan lesunya perdagangan. Namun, menjelang akhir tahun pasar kembali bergejolak dengan hadirnya window dressing.

Apa itu window dressing? Bila diartikan secara terminologi, istilah ini terdiri dari 2 kata yakni window yang berarti jendela dan dressing yang berarti memoles, memperbaiki atau mempercantik. Sedangkan dalam investasi pasar modal, diartikan sebagai bentuk usaha memoles tampilan portofolio dan laporan keuangan agar menarik di mata investor.

Dilansir dari Finansialku.com, window dressing adalah sebuah fenomena aktivitas di pasar yang cenderung bertujuan untuk memperbaiki kinerja portofolio, transaksi, atau apapun berkaitan dengan performa para pelaku pasar.

Perusahaan akan berusaha mempercantik laporan keuangannnya. Untuk itu, perusahaan melakukan beberapa trik akuntansi yang seolah – olah menunjukkan performa perusahaan tersebut sangat baik. Hasil laporan keuangan yang cantik ini lah yang akan menarik para investor untuk menanamkan sahamnya. Selain itu, investor akan memanfaatkan kesempatan ini sebagai outlook untuk pertimbangan tahun – tahun berikutnya.

Para manajer atau pengelola investasi seperti reksa dana pun turut serta memoles portofolio mereka. Saham yang dianggap merugikan akan segera dijual dan membeli saham – saham yang prospeknya bagus dan bernilai tinggi. Dengan begitu kinerja portofolio manajer investasi akan terlihat memuaskan.

Dilihat dari sisi investor sendiri, window dressing ini dapat menjadi momen untuk memiliki saham yang menjanjikan. Hal lain yang menurut perencana keuangan Finansialku, Gembong Suwito, CFP® dapat dilakukan yaitu mengalokasikan sisa dana yang diperuntukan untuk investasi. Biasanya hal ini dilakukan oleh para investor yang memiliki strategi ‘wait & see’ atau menunggu dan melihat pergerakan pasar.

Meskipun window dressing menjadi ajang bagi pelaku pasar modal mencapai tujuan, nyatanya window dressing ini tidak selalu berhasil. Window dressing yang biasanya terjadi di akhir tahun tidak dapat diprediksi kapan kenaikannya. Hal seperti ini pernah terjadi pada tahun – tahun di bawah ini:

Tahun Desember Oktober % 2019 6299 6229 -1,11% 2016 5422 5296 -2,32% 2013 4510 4274 -5,23% 2012 4350 4316 -0,78%

Meskipun pada bulan Desember ditutup positif, namun jika dibandingkan dengan bulan Oktober justru mengalami penurunan. Gembong menuturkan ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, yakni outlook yang kurang menjanjikan, target tahunan investor sudah tercapai, IHSG sudah mengalami lonjakan tajam di pertengahan tahun, atau terjadi redemption di akhir tahun. (Mutiara Ramadhanti)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved