Personal Finance

Ini Dia Langkah Jitu Agar Uangmu Tidak Ghosting!

Oleh Editor

Akhir minggu kemarin fenomena ghosting menghebohkan jagat media sosial. Tidak lain karena kandasnya perjalanan Kaesang Pangarep dan kekasihnya, Felicia. Ternyata, bukan hanya pacar yang bisa ghosting, uang juga sering meninggalkanmu tiba – tiba tanpa kejelasan. Tetapi, jika diselidiki lebih jauh memang ada penyebab logis kenapa uangmu menghilang.

Alih – alih galau karena uangmu lenyap, alangkah baiknya jika kamu mulai belajar mencegahnya. Cara yang paling ampuh adalah dengan merencanakan keuanganmu sebaik mungkin. Sebelum membahas strategi tindakan preventifnya, apakah kamu sudah mengetahui apa itu perencanaan keuangan?

Perencanaan keuangan bukan berarti seluruh pendapatan harus ditabung atau diinvestasikan untuk masa depan. Sehingga tidak bisa menikmati hasil jerih payah keringat sendiri di masa kini.

Perencanaan keuangan sendiri adalah proses merencanakan, mengatur, atau membuat anggaran keuangan untuk mencapai tujuan hidup. Sebelum menggunakan uang, kamu harus mengetahui terlebih dahulu tujuan keuanganmu mau kemana. Dengan begitu, kamu akan lebih aware dengan setiap uang yang kamu miliki.

Lalu, bagaimana sih strategi agar uang kamu tidak ‘ghosting’ lagi? Ini dia langkah – langkah yang perlu kamu lakukan menurut Perencana Keuangan Finansialku, Juan Mahir Muhammad, CFP®.

Langkah pertama, tentukan tujuan keuangan. Seperti yang sedikit disinggung di atas bahwa dengan menentukan tujuan keuangan akan memudahkan kamu untuk membuat suatu gagasan, ide, dan strategi. Hal ini dimaksudkan agar apa yang kamu impikan dapat tercapai. Membuat tujuan keuangan harus sesuai prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time-Bound) agar strategi dan keputusan yang diambil tidak salah atau setidaknya minim risiko. Buat klasifikasi tujuan berdasarkan jangka waktunya. Tujuan jangka pendek selama kurang dari 5 tahun. Tujuan jangka panjang sekitar 5 – 10 tahun. Sedangkan, tujuan jangka panjang memiliki kurun waktu lebih dari 10 tahun. Dengan begitu kamu bisa menentukan skala prioritas dalam menentukan strategi yang harus dijalankan terlebih dahulu.

Langkah kedua, buatlah anggaran dengan sangat detail. Setelah membuat tujuan, kamu bisa mengambil langkah kecil dengan cara membuat sebuah neraca arus kas dimana kita harus lebih detail dalam melakukan anggaran. Sering kali kita tidak memperhatikan kemana perginya uang – uang receh. Misalnya, bayar parkir, membeli camilan di supermarket, memberi uang kepada pengamen, dll. Semua pengeluaran tersebut memang terlihat kecil, tetapi jika kamu sering melakukannya jumlahnya akan besar juga. Bukan berarti tidak boleh, tetapi kamu harus mencatatnya di anggaran dengan detail. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengetahui kesehatan keuangan kita.

Langkah ketiga, pelajari ilmu keuangan. Semua strategi diatas bisa berjalan dengan lancar dan baik jika kita memiliki ilmunya. Jangan hanya sekedar mengikuti trend terkini. Dengan ilmu, kita dapat mencegah kesalahan atau bertindak gegabah dalam mengelola uang. Ilmu keuangan tidak sebatas berbicara hitung – hitungan diatas kertas atau rumus Microsoft Excel, namun juga dibutuhkan psikologi keuangan yang akan membentuk habbit agar menjadi lebih bijak dalam menggunakan uang. Kamu bisa mengikuti webinar, membaca buku, mendengar audiobook, atau berkonsultasi dengan perencana keuangan untuk meningkatkan literasi keuanganmu.

Nah, kalau sudah mengetahui penyebab dan bagaimana cara menghindari uang yang “ghosting”, kamu pasti akan merasa lebih aman. Tidak ada lagi cerita kehilangan uang pas lagi butuh-butuhnya. (Mutiara Ramadhanti)

Artikel ini ditulis oleh redaksi finansialku.com untuk swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved