Personal Finance

Nathalia Sunaidi: Investasi Properti di 2015 Lebih Menggiurkan

Nathalia Sunaidi: Investasi Properti di 2015 Lebih Menggiurkan

Pengembang properti optimistis pasar properti Indonesia akan kembali cerah pada 2015. Meskipun, pada 2014 terjadi perlambatan akibat situasi politik di Indonesia. Tingginya inflasi dan suku bunga diyakini tidak memberikan dampak pada investasi di sektor properti. ‘’Properti masih menjadi instrument investasi yang menggiurkan,’’ujar CEO Samara Dana Property Nathalia Sunaidi.

Nathalia Sunaidi

Nathalia Sunaidi

Menurut Nathalia, properti jenis landed house atau rumah tapak diyakini akan memberikan return lebih besar dibandingkan dengan property high rise. ‘’Berdasarkan riset untuk property landed bisa mencapai sekitar 20% gain yang bisa diraih,’’tutur wanita yang juga menjabat CEO Rotterdam Property ini.

Lahan yang semakin berkurang dan tingginya permintaan masyarakat akan properti membuat harga properti semakin tinggi. Bagi Nathalia, Indonesia adalah surganya properti. Sebab akan selalu untung jika berinvestasi di Indonesia.

“Di Indonesia, meski kita salah pilih lokasi rumah, harga tetap naik. Namun, investor properti harus pintar, lokasi kita semakin baik, harganya semakin tinggi. Ini hanya berlaku di Indonesia,” ujar nya.

Bersama perusahaannya, Rotterdam Properti dan Samara Dana Properti, Nathalia telah membangun proyek di Jakarta dan sekitarnya seperti Rotterdam Residence, Rotterdam Business Center, Rotterdam Depok Residences dan Callabasas Residenses. Proyek-proyek yang digarapnya tersebut terhitung cukup sukses dan mampu terjual dalam waktu singkat.

Nathalia memaparkan, tahun depan, Rotterdam Property dan Samara Dana Property akan mengembangkan dua kawasan hunian landed house di kawasan Bekasi dan hunian vertikal apartemen di kawasan Tangerang, Banten.

Selain itu, kawasan di wilayah Koridor Timur Jakarta seperti Bekasi memiliki keunggulan dari segi harga. Harga tanah di kawasan tersebut, masih jauh lebih murah dibandingkan dengan kawasan Barat, seperti Serpong, Tangerang, Banten.

Tahun 2014 menjadi tahun politik, oleh karena itu para pengembang properti melakukan taktik wait & see. Namun, Nathalia yakin bahwa iklim investasi akan semakin membaik terutama bila dikaitkan dengan stabilitas ekonomi makro yang didukung kebijakan moneter, fiskal dan sektor riil.

“Komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan daya saing juga menjadi faktor pendukung pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain proyek perbaikan kinerja salah satunya didorong oleh industri properti,” katanya.

Dengan adanya dukungan positif tersebut, wanita yang lebih dulu dikenal sebagai hypnotherapist expert ini meyakini bahwa 2015 sektor properti akan tumbuh dan memiliki prospek yang cerah.

“Selain itu berbagai proyek infrastruktur yang terus berkembang di Jakarta dan sekitarnya akan mendorong pertumbuhan properti tahun depan. Seperti pembangunan MRT, jalan tol, dan rute busway baru yang tentunya akan memberikan efek positif,” ungkapnya.

Kondisi perlambatan yang terjadi saat ini tak perlu dirisaukan karena properti merupakan instrumen investasi jangka panjang.”Seiring dengan potensi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kebutuhan, prospek investasi properti juga akan kembali mencorong. Perlambatan yang ada saat ini bukan berarti stagnan, tapi masih tetap tumbuh,” tegasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved