Personal Finance

Pasar Obligasi Diprediksi Kembali Pulih di Pengujung 2013

Pasar Obligasi Diprediksi Kembali Pulih di Pengujung 2013

Pasar obligasi diproyeksi kembali bergairah pada kuartal IV tahun ini. Diperkirakan asumsi inflasi karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sudah tidak berpengaruh pada periode itu. Selain itu, ruang depresisasi rupiah semakin sempit.

IMG_0117Hal tersebut seperti dikatakan Direktur Investasi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Alvin Pattisahusiwa. Menurutnya, langkah Bank Indonesia (BI) yang mengurangi intervensi terhadap nilai tukar bakal membiarkan rupiah bergerak hingga titik keseimbangan baru.

“Pada titik keseimbangan itu, investor asing pun akan menilai rupiah berhenti terdepresiasi, sehingga kembali yakin untuk masuk ke instrumen obligasi,” tegas Alvin.

Dalam dua pekan terakhir telah terjadi tekanan jual investor asing dalam obligasi dan saham yang mencapai Rp 14 triliun.

Kendati harga obligasi saat ini masih dianggap buruk, Alvin menilai sekarang justru merupakan waktu yang tepat bagi investor untuk masuk ke instrumen itu. Sebab, imbal hasil yang ditawarkan cukup tinggi.

“Misalnya obligasi negara dengan tenor 10 tahun memiliki tingkat pengembalian hingga 8,2%. Kalau investor beli sekarang, artinya bisa lock 8,2% selama sepuluh tahun,” jelasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved